Amphitrite, startup asal Prancis, menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan data satelit untuk memprediksi arus laut dan cuaca secara real-time, mengoptimalkan rute kapal, dan mengurangi konsumsi bahan bakar serta emisi karbon. Teknologi ini membantu kapal memanfaatkan arus laut dan memilih jalur terbaik untuk perjalanan yang lebih efisien. “Kami sedang menghadapi titik balik dalam prakiraan cuaca samudra,” ujar Alexandre Stegner, CEO Amphitrite.
Dengan dukungan platform NVIDIA AI, Amphitrite menawarkan model AI yang lebih akurat daripada pemodelan cuaca tradisional. Model ini fokus pada analisis variabel penting seperti arus permukaan dan dampak gelombang ekstrem, yang membantu kapal menghemat bahan bakar dan menghindari kondisi berbahaya. Evangelos Moschos, CTO Amphitrite, menambahkan, “Teknologi ini memberikan kinerja terbaik berkat komputasi NVIDIA yang dipercepat.”
Amphitrite memanfaatkan data satelit publik seperti Sentinel-3 dan misi SWOT dari NASA, yang memberikan resolusi permukaan laut yang lebih tinggi. Ini memungkinkan prediksi yang lebih akurat tentang arus laut, membantu kapal menghindari gelombang berbahaya dan mengoptimalkan perjalanan mereka. “Data satelit jauh lebih banyak, dan kami bisa menggunakannya untuk meningkatkan analisis,” kata Moschos.
Perusahaan seperti CMA-CGM menggunakan teknologi ini untuk mengurangi emisi karbon hingga 10% di Laut Mediterania. Amphitrite juga menyediakan solusi untuk perusahaan pelayaran dan oseanografi lainnya, termasuk Louis Dreyfus Armateurs dan Orange Marine, yang memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan operasional dan keberlanjutan.
Dengan model AI yang terus berkembang, Amphitrite membantu kapal di seluruh dunia meningkatkan efisiensi perjalanan dan mengurangi dampak lingkungan, sementara tetap meningkatkan keselamatan.