(Source: Freepik)
Tim keamanan di semua dan segala skala industri mengalami tekanan besar dengan lanskap ancaman yang terus berubah cepat mulai dari ransomware, serangan rantai pasokan, hingga kerentanan besar. Berbekal AI, para pelaku kejahatan siber menggunakan otomatisasi untuk melancarkan serangan.
Bruce Byrd, Executive Vice President dan General Counsel, Palo Alto Networks, menekankan solusi mendasar untuk menatasi masalah keamanan siber. Bagi perusahaan, khususnya para penasihat hukum umum dan dewan direksi, harus berhenti memandang keamanan siber sebagai masalah atau tanggung jawab orang lain. Keamanan siber adalah bagian fundamental dari penilaian risiko korporasi dan tanggung jawab tata kelola inti.
Pemerintah memiliki peran ganda dalam keamanan siber, yaitu sebagai pengguna solusi untuk melindungi sistemnya sendiri, dan sebagai pembuat standar atau persyaratan bagi sektor swasta. Menariknya, Byrd mengamati bahwa kebijakan keamanan siber di Amerika Serikat cenderung menjadi isu yang kurang partisan karena adanya pengakuan bersama bahwa hal ini merupakan garda terdepan baik keamanan nasional maupun keamanan ekonomi.
Diskusi mengenai Kecerdasan Buatan (artificial intelligence/AI) dalam keamanan siber seringkali timpang. Diskusi yang memanas lebih fokus pada risiko AI tanpa mempertimbangkan apa risikonya jika kita tidak secara agresif memanfaatkan AI. Urgensi ini didorong oleh fakta bahwa penyerang sudah sangat cepat mengadopsi teknologi baru. Data Palo Alto Networks menunjukkan lonjakan serangan siber baru terdeteksi harian dari 1,5 juta menjadi 8,95 juta hanya dalam delapan bulan. Ini menjadi kebutuhan mendesak bagi pihak yang bertahan dari serangan untuk turut memanfaatkan AI dan alat canggih lainnya.
Platformisasi akan menjadi hal yang transformatif bagi keamanan siber. Era penggunaan puluhan solusi keamanan terpisah, bahkan kadang mencapai 80 alat berbeda dalam satu perusahaan, yang tidak terintegrasi sudah berakhir. Pendekatan terfragmentasi ini tidak mampu lagi mengimbangi kecepatan dan kecanggihan serangan siber modern.