Belanja TIK ASEAN Di 2025 Diproyeksikan Capai USD171 Miliar

(Source: Freepik)

Kawasan ASEAN menunjukkan tren investasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang kuat dan strategis. Bisnis di wilayah ini, yang mencakup Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, tidak lagi hanya berfokus pada akuisisi teknologi terbaru, melainkan pada penerapan solusi yang memberikan hasil nyata dan membangun ketahanan terhadap ketidakpastian di masa depan. Menurut data dari IDC Worldwide ICT Spending Guide Enterprise and SMB by Industry, total belanja TIK di pasar ASEAN diproyeksikan mencapai USD171 miliar pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,8% hingga tahun 2028. Perusahaan-perusahaan di ASEAN kini menyempurnakan strategi teknologi mereka, beralih dari ekspansi cepat ke optimasi strategis, memprioritaskan investasi yang memberikan pengembalian investasi (ROI) yang jelas dan memperkuat ketahanan digital.

Industri-industri utama di ASEAN memimpin pengeluaran TIK dengan berfokus pada inisiatif transformasi digital, implementasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan penguatan infrastruktur keamanan siber. Terdapat sepuluh industri dengan pertumbuhan tercepat menyumbang hampir 20% dari total pasar pengeluaran TIK di ASEAN, yaitu layanan perangkat lunak dan informasi, ritel, jasa profesional, media dan hiburan, kesehatan, sains, utilitas, produk konsumen, asuransi dan pasar modal. Organisasi-organisasi di sektor-sektor ini memprioritaskan ketahanan teknologi dan kapabilitas digital meskipun menghadapi tantangan seperti fluktuasi ekonomi regional dan ancaman keamanan siber. 

”Penekanannya tidak lagi hanya pada akuisisi teknologi terbaru, tetapi pada penerapan solusi secara strategis yang mengatasi tantangan bisnis tertentu dan mendorong hasil yang terukur. Kami melihat adanya pergeseran ke arah investasi pragmatis yang meningkatkan produktivitas dan fokus yang lebih kuat untuk meningkatkan pengalaman pelanggan,” kata Mario Allen Clement, Associate Research Manager, Data and Analytics IDC

Pertumbuhan belanja TIK di wilayah ASEAN terjadi secara konsisten di berbagai ukuran bisnis. Perusahaan yang sangat besar memprioritaskan inovasi dan efisiensi operasional untuk mempertahankan kepemimpinan pasar mereka. Sementara itu, bisnis menengah berinvestasi besar-besaran dalam analisis data untuk meningkatkan skala operasional dan memperbaiki pengambilan keputusan, dengan penekanan khusus pada AI dan machine learning. Pasar kantor kecil/rumah (small office/home office – SOHO) juga meningkatkan pengeluaran TIK mereka, terutama untuk alat produktivitas yang mencari solusi hemat biaya dan terukur.