Empat dari Lima Telah Bereksperimen dengan AI untuk Modernisasi Manufaktur

Survei terbaru oleh Salesforce yang dihasilkan dari 830 pengambil keputusan penjualan, layanan, strategi pemasaran, dan operasi di industri manufaktur mengungkapkan bahwa 85% dari para pengambil keputusan di industri manufaktur merasa perlu memodernisasi operasional mereka untuk mempertahankan daya saing.

Dalam Survei ini, sebanyak 97% produsen tengah melakukan perubahan strategis, terutama pada layanan purnajual. Mereka melihat potensi besar dalam menawarkan layanan yang lebih personal dan proaktif kepada pelanggan.

Empat dari lima responden telah bereksperimen dengan AI, dan lebih dari sepertiga telah menerapkannya secara penuh dalam operasional mereka. Penggunaan AI yang paling umum adalah untuk pembuatan konten, sementara penggunaan AI untuk prediksi masih dalam tahap pengembangan.

Dalam mencapai tujuan modernisasi, para produsen beralih pada teknologi terkini seperti AI dan Connected Asset Management. Dengan memanfaatkan teknologi ini, mereka berharap dapat meningkatkan layanan purnajual, membuka peluang pendapatan baru, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

Industri manufaktur sedang mengalami transformasi yang signifikan. Untuk tetap kompetitif, para produsen harus beradaptasi dengan cepat, mengadopsi teknologi baru, dan fokus pada peningkatan layanan pelanggan. Dengan investasi yang tepat dan strategi yang tepat, industri manufaktur dapat mempertahankan daya saing mereka.

“Para produsen harus dapat memanfaatkan semua data mereka untuk mendukung alat dan kemampuan AI baru, termasuk agen otonom melalui solusi seperti Agentforce , yang dapat membantu mereka mendorong efisiensi operasional dan membuka aliran pendapatan layanan dan purnajual baru,” kata Achyut Jajoo, SVP & GM of Manufacturing & Automotive, Salesforce.