100% Sudah Pernah Pakai AI Tapi Ada Kesulitan Masuk Tahap Selanjutnya

Adopsi Kecerdasan Buatan dalam operasi bisnis terus melaju pesat. Terlepas dari penggunaan yang meluas di mana 100% pemimpin bisnis yang disurvei mengaku telah menggunakan AI, di sisi lain organisasi masih menghadapi kesulitan dalam memindahkan inisiatif AI dari konsep ke produksi. Hambatan utama adalah masalah keandalan dan kepercayaan, terutama terkait dengan kualitas data dan prediktabilitas 50% serta privasi data 45%. Kondisi ini menciptakan kebutuhan mendesak akan alat yang dapat menjamin sistem berbasis AI transparan, andal, dan terukur.

Untuk mengatasi masalah keandalan dan memungkinkan organisasi menskala kasus penggunaan AI sambil memitigasi risiko, pemimpin bisnis meningkatkan investasi pada solusi observability. Laporan dari Dynatrace mengungkapkan bahwa lebih dari dua pertiga 70% pemimpin bisnis mengatakan anggaran observability mereka telah bertambah dalam setahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa observability dipandang sebagai landasan penting untuk menggerakkan otomatisasi AI yang aman dan berdaya guna dalam skala besar.

Survei global terhadap lebih dari 842 pemimpin teknologi senior ini mengidentifikasi penggunaan utama AI di perusahaan, dengan manajemen data 57%, tata kelola AI 50%, dan operasi keamanan 46% menjadi kasus penggunaan teratas saat ini. Selain itu, pemimpin bisnis mengantisipasi otomatisasi bertenaga AI memberikan nilai signifikan pada deteksi anomaly 41% dan deteksi real-time serta respons terhadap risiko keamanan 37%.

Keamanan Jadi Fokus Utama

Sejalan dengan pentingnya kepercayaan, tata kelola AI dan keamanan kini menjadi fokus utama. Hampir semua 98% pemimpin bisnis melaporkan menggunakan AI untuk mengelola kepatuhan keamanan, dan 69% gabungan melihat anggaran untuk deteksi ancaman berbasis AI telah bertambah pada tahun lalu dan diperkirakan akan bertambah lagi tahun depan. Meskipun demikian, lebih dari dua pertiga 69% keputusan yang didukung AI masih melibatkan proses human in the loop atau verifikasi manusia untuk memastikan keakuratannya.

Alois Reitbauer, Chief Technology Strategist, Dynatrace, mengatakan, “Perubahan ini membawa tantangan baru bagi observabilitas, karena organisasi harus memastikan sistem berbasis AI mereka transparan, andal, dan skalabel. Observabilitas menjadi fondasi kritis yang menyediakan kecerdasan bersama yang diperlukan untuk mengatasi tantangan ini, mengambil keputusan yang lebih cerdas, dan mendorong otomatisasi yang aman dan efisien secara besar-besaran.”

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa observability sedang bergeser dari sekadar melaporkan telemetri tentang kesehatan aplikasi menjadi memberikan informasi untuk keputusan yang menggerakkan bisnis. Seiring makin banyak keputusan didukung oleh AI, observability menjadi kunci untuk membuka potensi penuh dari dukungan keputusan berbasis AI, menyediakan konteks yang tepercaya, batasan, dan feedback loop yang dibutuhkan pemimpin untuk bertindak dengan keyakinan pada skala besar.