Menurut PBB, terdapat lebih dari 1 juta spesies mengalami ancaman kepunahan. Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) muncul sebagai solusi inovatif untuk konservasi satwa liar. Teknologi ini membantu organisasi global dan aktivis di lapangan melindungi badak, mendeteksi kebakaran hutan, hingga memantau keanekaragaman hayati secara real-time. Dengan kemampuan analisis data cepat dan prediksi perilaku satwa, AI menjadi solusi untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang menjadi penopang kehidupan di Bumi.
Platform EarthRanger dari Allen Institute for AI (AI2) di Seattle menjadi pusat kendali konservasi modern. Didukung sistem yang mengintegrasikan data dari kamera trap, sensor akustik, hingga pelacak satwa, penjaga hutan dapat memprediksi pergerakan gajah dan mencegah konflik dengan manusia.
“Sebutkan negara, spesies, atau tujuan pelestarian lingkungannya, maka kami mungkin mendukung upaya konservasi di sana,” kata Jes Lefcourt, Direktur EarthRanger di Ai2. EarthRanger telah digunakan di 76 negara dan 650 kawasan konservasi, termasuk hampir semua taman nasional di Afrika. Dengan GPU NVIDIA Hopper, model AI EarthRanger mampu mempelajari pola migrasi gajah terbesar di dunia untuk mengantisipasi pergerakan mereka mendekati pemukiman warga.
Di Afrika Selatan, startup Rouxcel Technology menciptakan RhinoWatch – kalung pintar berbasis AI yang menyelamatkan badak dari perburuan liar. Perangkat ini memantau detak jantung dan aktivitas badak hitam dan putih, serta mengirim peringatan dini jika mendeteksi bahaya. Lebih dari 1.200 RhinoWatch yang dioptimalkan dengan komputasi NVIDIA telah melindungi 1,2 juta hektar habitat badak di Afrika, dan kini berekspansi ke Kenya dan Namibia. Rencana ke depannya, Rouxcel juga mengembangkan model AI untuk melindungi spesies lain seperti trenggiling yang terancam punah.
Perusahaan Jerman OroraTech memanfaatkan satelit dan AI untuk memantau titik api di kawasan konservasi. Dengan modul NVIDIA Jetson di satelitnya, sistem mereka bisa mendeteksi kebakaran dalam 5 menit lewat analisis citra termal. Teknologi ini telah mengawasi 30 juta hektar lahan di Afrika dan Australia, sekaligus membantu antisipasi perburuan liar lewat pendeteksian aktivitas mencurigakan. OroraTech menggunakan NVIDIA CUDA dan TensorRT untuk meningkatkan akurasi deteksi kebakaran dan melindungi habitat satwa.
Organisasi seperti Wildlife Protection Solutions (WPS) dan Conservation X Labs menggunakan AI untuk identifikasi spesies langka. WPS memasang 3.000 kamera cerdas yang terkoneksi AI NVIDIA, sementara Conservation X Labs mengembangkan platform Wild Me untuk analisis foto satwa dari masyarakat. Wild Me mendukung lebih dari 2.000 peneliti di seluruh dunia dalam mempelajari populasi satwa laut dan darat. Kolaborasi manusia-teknologi ini membuktikan bahwa masa depan alam liar bisa diselamatkan dengan inovasi.