
(Source: Fujitsu)
Fujitsu, Sonofai Inc., Ishida Technologies, dan Universitas Tokai berkolaborasi meluncurkan perangkat inspeksi tuna beku yang disebut SONOFAI T-01. Perangkat berbasis AI ini dapat mengukur kandungan lemak tanpa merusak ikan. Sektor perikanan dunia bisa memanfaatkan kelebihan solusi ini seiring dengan permintaan tuna berkualitas tinggi telah meningkat sebesar 25% selama 20 tahun terakhir.
Berawal pada Desember 2023, uji validasi pada tuna albacore menunjukkan bahwa AI bekerja lebih akurat dibandingkan dengan pemotongan ekor secara manual. Ishida Tec mengembangkan alat inspeksi otomatis, sedangkan Sonofai mengintegrasikan AI Fujitsu ke dalam SONOFAI T-01. Kolaborasi ini menggabungkan keahlian di bidang teknologi pangan, AI, dan manufaktur peralatan industri.
SONOFAI T-01 menggunakan analisis ultrasonik AI Fujitsu Kozuchi untuk memindai struktur internal tuna beku. Proses pemeriksaan hanya memakan waktu 12 detik untuk setiap ikan, dengan akurasi yang melampaui penilaian manusia. Teknologi ini mengurangi ketergantungan pada para ahli yang semakin langka dan menghilangkan subjektivitas dari penilaian.
Satu operator dapat memproses ribuan tuna per hari menggunakan SONOFAI T-01, sehingga mampu menghemat hingga 80% biaya tenaga kerja. Di Pelabuhan Shimizu di Shizuoka, pusat distribusi tuna Jepang, teknologi ini mempercepat penyortiran tuna beku di suhu -50°C sebelum dikirim ke penyimpanan, untuk memastikan kualitas yang konsisten Ketika didistribusikan ke pasar global.
Integrasi SONOFAI T-01 dengan sistem sortir otomatis dari Ishida Tec memungkinkan penilaian kualitas secara instan di pelabuhan besar. Inovasi IT B2B yang bisa digunakan oleh industry yang berkaitan dengan perikanan ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan nilai jual melalui klasifikasi yang akurat.
Pada bulan Juni 2025, SONOFAI T-01 akan pertama kali dipasarkan ke industri pengolahan makanan laut dan koperasi perikanan di Jepang. Tahapan selanjutnya akan merambah pasar global. Tidak berhenti di ikan tuna, Sonofai berencana menambahkan fitur pengecekan kesegaran, kekenyalan daging, dan kompatibilitas dengan jenis ikan lain seperti cakalang. Ke depannya, alat ini juga akan mampu mengukur panjang dan berat ikan guna mendukung pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.









