.jpg)
(Source: Freepik)
Tren kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang semakin banyak dipakai di dunia kerja memicu kebutuhan akan tenaga kerja yang mampu dan fasih menggunakan teknologi ini. Untuk mempercepat mulusnya tenaga kerja baru beradaptasi dengan penggunaan AI di lingkungan kerja, mereka sebaiknya sudah pernah bersentuhan dengan AI sebelumnya.
Sekolah menjadi awal yang baik untuk memperkenalkan AI kepada para siswanya. Proses belajar dan mengajar dengan melibatkan AI dapat memberikan pengalaman serta mengasah kemampuan siswa untuk memanfaatkan AI.
AI Sebagai Asisten Pribadi Guru
AI bisa menjadi asisten pribadi para guru untuk memantau ruang kelasnya. Dukungan AI bisa membantu guru untuk memberikan wawasan mengenai seberapa tinggi tingkat partisipasi siswa, yang bisa diukur dari indikator data kehadiran, berapa lama mereka mengerjakan tugas, dan frekuensi bertanya.
Sekolah sendiri, sebagai institusi pendidikan bisa memanfaatkan AI untuk mendukung potensi siswa. AI punya kemampuan untuk menganalisis gaya belajar, kecepatan, dan kelemahan siswa, lalu menyusun materi yang sesuai bagi mereka. Setelah diidentifikasi pengelompokannya, maka selanjutnya bisa ditentukan perlakuan apa yang bisa diterapkan kepada masing-masing kelompok. Misalnya, bagi yang tertinggal, maka mereka akan mendapatkan materi tambahan bahkan waktu ekstra untuk bimbingan. Sedangkan bagi yang sudah lebih maju, mereka diberi tantangan lain agar tidak terhenti di satu titik saja.
Lebih jauh lagi, AI bisa membantu guru dalam mendistribusikan soal-soal di pelajaran mereka. Algoritma akan menyesuaikan kesulitan soal berdasarkan kemampuan siswa. Misalnya, jika seorang siswa menjawab lima soal matematika dengan benar, sistem akan meningkatkan level kesulitan secara otomatis. Sebaliknya, jika banyak jawaban salah, AI akan memberikan materi penguatan. Pemanfaatan AI di sini akan menghindari satu model soal untuk seluruh siswa yang tanpa mempethatikan tingkat pemahaman yang beragam terhadap pelajaran.
Belajar Jadi Lebih Menarik Pakai AI
Salah satu tantangan pendidikan adalah membuat siswa tertarik untuk belajar hal-hal baru. Di sini guru memiliki peran untuk mendorong siswa mengeksplorasi kreativitas dan cara berpikir siswa. Guru bisa memberikan tugas-tugas yang menginstruksikan siswa untuk mendalaminya dengan memanfaatkan AI. Siswa diperbolehkan untuk melakukan riset menggunakan model AI yang memiliki data terhadap materi yang ditugaskan. Di tahap ini, siswa akan belajar untuk mendapatkan informasi yang valid serta menulis prompt yang tepat.
Materi riset bisa diambil dari berbagai format media. Sudah sejak lama teknologi dapat membantu untuk menerjemahkan satu bahasa ke bahasa yang lain. AI dapat melakukan sulih bahasa lebih cepat sehingga siswa bisa mengakses materi-materi pendidikan dari bahasa lain. Keunggulan ini memberikan peluang bagi siswa untuk mendapatkan wawasan lebih luas dari buku-buku yang diwajibkan. Materi ppodcast dan video yang tadinya hanya tersedia di bahasa asing, kini dapat diselami tanpa halangan perbedaan bahasa.
Sebagai hasilnya, siswa diminta untuk membuat laporan. Biarkan siswa sekreatif mungkin membuat laporannya. Boleh dalam bentuk essay singkat, podcast dengan suara pembicara saja, atau bahkan dalam format video. Dorong siswa untuk menggunakan AI dalam menyusun laporannya.
Guru harus siap untuk membantu siswa dalam membuat laporannya. Selain membantu siswa dalam masalah penggunaan AI yang tepat, guru juga harus membantu siswa agar laporan yang dihasilkan menjadi menarik. Guru bisa membantu untuk memberikan ide-ide menarik seperti infografik yang mudah dimengerti, alur pembicaraan di podcast agar penjelasannya runut, sampai ke visualisasi yang bisa membuat mata penonton tetap menatap layar.
Langkah Awal Mengadopsi AI di Sekolah
Yang harus ditekankan di sini adalah AI merupakan alat bantu dalam pendidikan. AI bukan alat ajaib yang membuat semua murid jadi pintar. Sebelum menggunakan AI lebih jauh, guru harus membekali siswa dengan cara berpikir untuk menyelesaikan tugas dan masalah.
Siswa harus tahu dasar dari masing-masing pelajarannya terlebih dahulu. Misalnya di mata pelajaran fisika, siswa harus memahami hukum gravitasi terlebih dahulu. Untuk ilmu ekonomi, siswa harus mempelajari teori-teori ekonomi lebih dahulu. Tidak bisa semuanya diserahkan ke AI dan hasilnya instan.
Dengan bekal cara berpikir, siswa masuk ke tahapan berikutnya yaitu mengeksplorasinya lebih jauh. AI bisa membantu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lebih kompleks. Kemampuannya bisa menarik data yang lebih besar, menyimulasikan polanya, menganalisanya dan kemudian memberikan hasil yang lebih komprehensif.
Kemampuan seperti ini akan sangat berguna pada saat siswa turun langsung ke dunia profesional nantinya. Mereka sudah punya dasar-dasar menggunakan teknologi yang sekarang ini sedang didorong oleh bisnis untuk dimanfaatkan oleh karyawannya. Keahlian memanfaatkan AI mereka bisa berguna pada saat melakukan tugas-tugas bertenggat waku ketat yang jika tidak dibantu oleh AI bisa membuat karyawan kewalahan.
Ada kemungkinan nanti salah satu pertanyaan yang diajukan di wawancara kerja adalah apakah punya keahlian menggunakan AI? Dengan bekal selama mereka di sekolah, mereka punya nilai tambah untuk ditawarkan.







