Akamai Rilis Panduan Keamanan Siber Untuk Hadapi Ancaman Yang Makin Beragam

Akamai baru saja merilis Defender’s Guide 2025, yang bisa menjadi panduan untuk membantu tim keamanan siber menghadapi ancaman digital yang semakin berkembang. Karena lanskap ancaman yang terus berubah, perusahaan dan organisasi membutuhkan strategi yang perlu diterapkan untuk melindungi data dan sistem mereka dari serangan siber.

Salah satu temuan utama dalam laporan ini adalah meningkatnya serangan yang menyasar celah keamanan di berbagai platform, termasuk cloud, API, dan aplikasi web. Penjahat siber semakin cerdik dalam mengeksploitasi kelemahan sistem, menggunakan teknik yang lebih canggih seperti serangan berbasis artificial intelligence (AI) dan otomatisasi untuk menembus sistem pertahanan. “Tim keamanan siber saat ini menghadapi tantangan yang belum pernah ada sebelumnya. Panduan ini bertujuan untuk membekali mereka dengan informasi dan alat yang diperlukan untuk melindungi organisasi mereka dari serangan yang semakin maju,” kata Steve Winterfeld, Advisory CISO Akamai.

Akamai juga menyoroti meningkatnya risiko ransomware dan serangan terhadap infrastruktur penting, seperti layanan keuangan, kesehatan, dan pemerintahan. Para pelaku kejahatan siber kini tidak hanya menargetkan data sensitif, tetapi juga mengincar sistem operasional yang dapat mengganggu layanan utama jika berhasil disusupi.

Untuk menghadapi ancaman ini, Akamai merekomendasikan penerapan Zero Trust Security, yaitu pendekatan keamanan yang tidak secara otomatis mempercayai siapa pun, baik dari dalam maupun luar jaringan. Setiap akses harus diverifikasi sebelum diberikan izin, sehingga mengurangi risiko penyusupan dan peretasan.

Selain itu, laporan ini menyoroti pentingnya otomatisasi dalam keamanan siber. Perusahaan perlu mengandalkan teknologi berbasis AI dan machine learning untuk mendeteksi dan merespons serangan lebih cepat serta volumenya yang terus meningkat. Pendekatan ini memungkinkan tim keamanan fokus pada ancaman yang lebih kompleks tanpa kewalahan oleh notifikasi yang berlebihan. 

Akamai juga menekankan pentingnya kerja sama antara perusahaan, penyedia layanan keamanan, dan komunitas industri untuk berbagi informasi tentang tren serangan terbaru. Kolaborasi ini akan membantu organisasi merespons ancaman dengan lebih efektif dan memperkuat pertahanan mereka terhadap serangan siber yang semakin agresif.

Dengan Defender’s Guide 2025, Akamai berharap perusahaan dan organisasi dapat lebih siap menghadapi tantangan keamanan siber di masa ke depan. Panduan ini memberikan wawasan mendalam tentang ancaman terbaru serta strategi praktis yang dapat diterapkan untuk melindungi sistem dari serangan digital yang semakin kompleks.