Menurut Gartner, pengeluaran global untuk GenAI diperkirakan mencapai USD644 miliar pada tahun 2025, atau meningkat 76,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun pengharapan pasar terhadap AI generatif (GenAI) menurun karena kegagalan di proses proof-of-concept dan ketidakpuasan terhadap hasil dari GenAI, tapi para penyedia model AI akan berinvestasi miliaran dolar secara tahunan untuk mengembangkan GenAI agar lebih baik.
Di sisi lain, perusahaan-perusahaan besar semakin memilih solusi siap pakai daripada melakukan pengembangan internal yang memerlukan banyak percobaan. CIO dan pimpinan teknologi kini cenderung mengadopsi solusi komersial dari penyedia perangkat lunak terkemuka untuk mendapatkan nilai bisnis yang lebih terjamin. Pendekatan ini dianggap lebih praktis dan efektif, mengingat tantangan yang ada pada fase proof-of-concept, sehingga meningkatkan efisiensi dan kepastian keberhasilan implementasi teknologi.
Teknologi GenAI juga turut didorong oleh integrasi kecerdasan buatan ke dalam berbagai perangkat keras, seperti server, smartphone, dan PC. Sekitar 80% dari total pengeluaran GenAI diprediksi dialokasikan untuk hardware. Prediksi ini menunjukkan bahwa meski konsumen tidak secara aktif mengejar fitur-fitur AI, produsen memaksa pasar untuk beradaptasi dengan kehadiran kecerdasan buatan sebagai fitur standar dalam perangkat.
Alokasi belanja perangkat keras untuk GenAI pada tahun 2025, diperkirakan akan mencapai USD398 miliar. Untuk server USD180 miliar, perangkat lunak USD37 miliar dan layanan USD27 miliar.