Semakin banyak perusahaan memprioritaskan implementasi ecerdasan buatan (AI) untuk mendorong inovasi, namun penerapannya masih menghadapi hambatan besar. Laporan dari OpenText dan Ponemon Institute yang melibatkan 1.896 pemimpin IT seperti CIO dan CISO mengungkap bahwa sebagian besar perusahaan belum memiliki kesiapan informasi yang cukup untuk mendukung strategi AI mereka. Sebanyak 73% responden menyatakan bahwa pengurangan kompleksitas informasi sangat penting untuk membangun postur keamanan yang kuat, dengan 44% menyebut data tidak terstruktur sebagai penyebab utama kerumitan informasi.
Sebagai tanggapan terhadap kondisi tersebut, OpenText menawarkan pendekatan yang berfokus pada penyederhanaan pengelolaan informasi. Tujuannya adalah agar perusahaan dapat mengurangi hambatan yang berasal dari data yang tersebar dan sulit dikendalikan.
Shannon Bell, Chief Digital Officer, OpenText, mengatakan, “Tanpa informasi yang dapat diandalkan dan dikelola dengan baik, AI tidak dapat memenuhi janji-janjinya. Di OpenText, kami membantu para pemimpin IT dan keamanan untuk mengatasi kesenjangan tersebut dengan menyederhanakan kompleksitas informasi, memperkuat tata kelola, dan memastikan informasi yang tepat aman dan dapat ditindaklanjuti di seluruh organisasi.”
Menjaga Kepercayaan Pelanggan
Fungsi utama dari solusi OpenText adalah membantu perusahaan memahami di mana data sensitif mereka berada, siapa yang memiliki akses, dan bagaimana data tersebut digunakan. Dengan cara ini, perusahaan dapat menghindari risiko penyalahgunaan informasi dan menjaga kepercayaan pelanggan. Sebanyak 46% responden menyatakan bahwa mereka sedang mengembangkan program keamanan data untuk mengatasi risiko yang muncul dari penggunaan AI.
Meski AI dianggap menjanjikan, hanya 43% responden yang merasa sangat yakin dapat mengukur dampak dan keuntungan dari pengelolaan serta keamanan informasi. Hal ini menunjukkan bahwa banyak organisasi masih kesulitan dalam menilai hasil nyata dari investasi mereka di bidang AI dan IT.
Adopsi AI generatif (GenAI) mulai terlihat, dengan 32% organisasi telah menggunakannya dan 26% berencana mengadopsinya dalam enam bulan ke depan. GenAI paling banyak digunakan untuk operasi keamanan 39%, produktivitas karyawan 36%, dan pengembangan perangkat lunak 34%. Sementara itu, hanya 19% organisasi yang telah mengadopsi agentic AI, dan 16% berencana mengadopsinya dalam waktu dekat. Dari jumlah tersebut, hanya 31% yang menganggap agentic AI sangat penting bagi strategi bisnis mereka.
OpenText juga merinci praktik terbaik untuk meningkatkan kesiapan AI. Di antaranya adalah:
- Melindungi data sensitif dengan mengetahui lokasi data, siapa yang mengakses, dan bagaimana data digunakan.
- Menerapkan AI secara bertanggung jawab melalui validasi input/output, pelatihan karyawan, dan pemeriksaan bias model.
- Memperkuat enkripsi pada data yang disimpan, dikirim, dan diproses oleh AI. Fungsi-fungsi ini bertujuan untuk memastikan bahwa AI digunakan secara aman, etis, dan sesuai dengan kebutuhan bisnis.