Jujurly, siapa di sini yang sudah mulai lelah dengan konten yang terlalu dipoles, terlalu rapi, dan terlihat “settingan” sekali demi algoritma? Kalau kamu merasa begitu, valid  banget sih. Karena menurut Canva, tahun 2026 nanti kita akan masuk ke era baru yang disebut “Imperfect by Design”.
Ini bukan sekadar tebak-tebakan. Canva benar-benar spill tea berdasarkan analisis pola pencarian dari 260 juta pengguna mereka, ditambah insight dari Designer Advisory Board dan survei terhadap 1.000 kreator global.
Jadi, apa yang akan hype di 2026? Let’s break it down.
- Sempurna itu Overrated, Berantakan itu The New Cool Â
Lupakan tekanan untuk membuat desain yang sempurna piksel demi piksel. Tren 2026 itu soal pemberontakan kreatif. Desainer akan lebih menggandeng ketidaksempurnaan yang membuat karyanya terasa lebih manusia, mentah, dan jujur.
Tidak takut untuk memakai tekstur yang solid, visual yang tidak simetris, tetapi memiliki soul.
- Kamu yang Menyetir AI, Bukan Sebaliknya
Banyak yang takut AI akan menggantikan kreatif, tetapi data Canva mengatakan berbeda. 77% kreator justru mengatakan bahwa AI itu malah jadi teman mikir. Bedanya, di 2026 nanti, mindset-nya berubah. Kita tidak didikte oleh tools, tetapi kita yang mengatur AI untuk mendapatkan gaya kita sendiri.
Kamu menggunakan AI untuk percepat proses, tetapi setuhan akhirnya tetap menggunakan insting dan imajinasi kamu sendiri. 80% kreator setuju bahwa 2026 adalah tahun di mana kita mengambil kembali creative control.Â
- Visual Otentik Lebih Penting Daripada Algoritma
Selama ini kita sering sekali membuat konten hanya untuk menyenangkan algoritma, bukan? Tren Canva menunjukkan bahwa kreator mulai memberontak.
Imajinasi dan rasa penasaran akan menjadi raja. Dari total tren uatama yang ditemukan Canva, benang merahnya cuma satu: Visual Otentik.




