
(Source: Freepik)
Banyak perusahaan menghadapi hambatan besar dalam memanfaatkan data mereka untuk menciptakan nilai tambah, terutama ketika data tersebut bersifat sensitif dan terikat oleh berbagai peraturan ketat. Mengelola data yang besar dan kompleks, sekaligus tetap menjaga efisiensi, keamanan, dan kemampuan untuk berkembang menjadi prioritas utama. Kolaborasi antara Red Hat dan Cloudera hadir sebagai solusi yang membantu organisasi mengelola seluruh siklus hidup data, mempercepat pemanfaatan data, dan mempersingkat waktu untuk mendapatkan nilai dari data tersebut. Dengan Cloudera Private Cloud yang berjalan di atas Red Hat OpenShift, perusahaan dapat memperoleh data yang teragregasi dan divisualisasikan, yang memungkinkan mereka mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dalam lingkungan hybrid, open source, dan berfokus pada keamanan.
Keunggulan utamanya tak lain adalah kemampuannya untuk memberikan akses terkontrol ke data terpercaya, memastikan informasi sensitif tetap terjaga dari tangan yang salah. Di balik layar, platform ini juga dalam mengelola sumber daya secara efisien, memaksimalkan setiap tetes daya komputasi untuk pengembangan AI. Tidak hanya itu, fitur keamanan dan kepatuhan yang komprehensif memastikan perusahaan dapat berinovasi tanpa khawatir melanggar regulasi. Dan yang tak kalah penting, sebuah lingkungan kolaborasi terpadu diciptakan, di mana setiap anggota tim dapat bekerja sama dengan mulus, dari awal hingga akhir siklus pengembangan AI.
Cloudera AI, yang berjalan di atas Red Hat OpenShift, menawarkan berbagai fungsi penting bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan AI dengan data sensitif mereka. Pertama, platform ini menyediakan lingkungan yang aman dan patuh terhadap regulasi. Hal ini dicapai melalui fitur keamanan bawaan OpenShift, seperti isolasi namespace untuk beban kerja dalam kontainer, serta kemampuan tata kelola dan kepatuhan dari Cloudera, termasuk pelacakan data lineage, audit akses, dan kepatuhan terhadap berbagai regulasi seperti GDPR dan HIPAA.
Selain keamanan, Cloudera AI pada Red Hat OpenShift juga menawarkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya dan skalabilitas yang tinggi. Membangun dan menerapkan model AI memerlukan sumber daya komputasi yang signifikan, dan permintaannya dapat berubah-ubah. Platform ini memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah meningkatkan sumber daya saat beban kerja tinggi dan menurunkannya kembali saat tidak diperlukan. Infrastruktur berbasis Kubernetes dari Red Hat OpenShift memungkinkan Cloudera AI menangani tugas-tugas AI skala besar, mulai dari pelatihan model deep learning hingga menjalankan inferensi secara real-time dan menyebarkan aplikasi berbasis AI. Fitur Cloudera Quota Management juga memberikan administrator kontrol atas alokasi sumber daya, memastikan penggunaan yang efisien dan mencegah monopolisasi sumber daya oleh tim atau proyek tertentu.
Cloudera AI di Red Hat OpenShift dirancang untuk mempercepat kolaborasi dan efisiensi operasional di antara tim-tim yang terlibat dalam pengembangan AI. Platform ini menyediakan lingkungan kerja bersama yang memungkinkan ilmuwan data, insinyur DevOps, dan anggota tim lainnya untuk berbagi data, artefak proyek, kode, dan model dengan mudah. Dengan integrasi sistem kontrol versi seperti Git dan Bitbucket, platform ini memudahkan pelacakan perubahan dan pengelolaan pengembangan. Selain itu, kemampuan otomasi MLOps yang dimilikinya menyederhanakan alur kerja operasional dari pengembangan model hingga penyebaran dan pemantauan berkelanjutan.
Seolah memegang kunci masa depan inovasi, perpaduan antara Cloudera AI dan Red Hat OpenShift hadir sebagai solusi tangguh bagi perusahaan. Bayangkan, kini mereka dapat mendorong inovasi AI tanpa harus mengorbankan keamanan, bahkan dengan data yang paling sensitif sekalipun. Platform ini membuka jalan bagi organisasi untuk dengan mudah membangun, melatih, dan menerapkan model AI mereka, semua dalam lingkungan yang efektif dan aman.










