Di Computex Jenson Huang Sebut AI Akan Bernilai Triliunan Dolar

(Source: Nvidia)

Dalam keynotenya di COMPUTEX 2025 di hadapan lebih dari 4.000 peserta, CEO NVIDIA, Jensen Huang, memberikan penekanan bahwa kecerdasan buatan (AI) kini memimpin revolusi teknologi. Ia memproyeksikan potensi industri infrastruktur AI akan bernilai triliunan dolar. Huang menekankan bahwa AI telah berkembang menjadi infrastruktur fundamental yang akan menyebar ke setiap negara dan sektor industri.

Sebagai solusi atas kebutuhan infrastruktur baru ini, NVIDIA memperkenalkan konsep pabrik AI. Berbeda dari pusat data konvensional, fasilitas ini, sebagaimana ditegaskan oleh Jensen Huang, “Sekarang AI adalah infrastruktur, dan infrastruktur ini, sama seperti internet, sama seperti listrik, membutuhkan pabrik.” 

Pabrik AI berfungsi sebagai pengolah energi yang menghasilkan token, yaitu unit nilai digital yang sangat penting. Ekosistem ini dibangun di atas platform NVIDIA CUDA-X. Platform ini memungkinkan perusahaan dan pengembang untuk menciptakan berbagai aplikasi, mulai dari pengembangan jaringan 6G berbasis AI hingga mempercepat penelitian superkomputer kuantum.

Perkembangan AI kini mengarah pada AI agentik, yaitu sistem cerdas yang mampu memahami konteks, berpikir sendiri, dan bertindak berdasarkan pemahamannya. NVIDIA bahkan membayangkan evolusi selanjutnya menuju AI fisik, yang memiliki pemahaman mendalam tentang dunia nyata dan interaksinya, membuka jalan bagi era robotika. Semua kemajuan kemampuan AI ini memicu lonjakan besar permintaan akan daya komputasi yang jauh lebih besar dan efisien.

NVIDIA menghadirkan serangkaian inovasi perangkat keras dan lunak terdepan, termasuk sistem Grace Blackwell NVL72, mesin utama yang dirancang untuk menggerakkan seluruh spektrum ekosistem AI, mulai dari komputasi awan skala besar, AI perusahaan, hingga aplikasi AI personal dan di perangkat edge AI. Beberapa produk yang menonjol antara lain DGX Spark, yang berfungsi sebagai superkomputer AI personal bagi para pengembang. Ada pula DGX Station, sistem bertenaga tinggi dengan performa hingga 20 petaflops yang mampu menjalankan model AI dengan 1 triliun parameter langsung dari soket listrik standar. 

Untuk kebutuhan korporasi dalam membangun AI agentik, NVIDIA menyiapkan RTX PRO Servers. Fleksibilitas dan skalabilitas sistem juga ditingkatkan secara signifikan melalui teknologi NVIDIA NVLink Fusion, yang berfungsi memungkinkan para penyedia layanan hyperscale merancang solusi komputasi semi-kustom.

NVIDIA juga mempercepat pengembangan aplikasi AI yang lebih terspesialisasi, terutama dalam domain AI fisik dan AI industrial. Selain itu, cetak biru Isaac GR00T-Dreams berfungsi untuk membantu menghasilkan data pelatihan sintetis, sementara Isaac GR00T N1.5 Humanoid Robot Foundation Model ditujukan untuk menjadi dasar bagi kecerdasan robot humanoid. Dalam sektor industri, di mana perusahaan secara global tengah membangun pabrik senilai USD5 triliun, platform NVIDIA Omniverse memainkan peran vital dengan memungkinkan perusahaan manufaktur terkemuka di Taiwan untuk membangun kembaran digital guna mengoptimalkan desain pabrik. Taiwan sendiri menjadi fokus penting, dengan NVIDIA dan Foxconn bekerja sama dengan pemerintah Taiwan untuk membangun superkomputer pabrik AI. Tak ketinggalan, NVIDIA AI Data Platform, yang memanfaatkan GPU NVIDIA RTX 6000 PRO Blackwell Server Edition, hadir sebagai solusi infrastruktur penyimpanan cerdas.

“Ini adalah investasi pabrik raksasa, dan alasan mengapa orang membangun pabrik adalah karena Anda tahu, Anda tahu jawabannya,” kata Jensen Huang.