Google Cloud dan The Harris Poll merilis studi terbaru yang menunjukkan bahwa dokter dan perawat di Amerika Serikat menghabiskan hampir 28 jam setiap minggu untuk tugas-tugas administratif, seperti mengisi formulir, membuat catatan medis, dan mengurus klaim asuransi. Waktu yang seharusnya digunakan untuk memberikan perawatan yang lebih baik kepada pasien justru terbuang percuma. Akibatnya, 82% dokter melaporkan merasa kelelahan.
Beban administratif yang berat tidak hanya berdampak pada dokter, tetapi juga pada staf asuransi dan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Sebanyak 8 dari 10 penyedia layanan kesehatan mengatakan bahwa tugas administratif mengurangi waktu yang dihabiskan bersama pasien, dan 68% percaya hal ini berdampak negatif pada kualitas perawatan.
Para ahli kini mulai melirik potensi AI generatif sebagai solusi. AI generatif adalah jenis AI yang mampu menghasilkan teks, gambar, atau bahkan kode program baru. Dalam konteks kesehatan, AI generatif dapat diajarkan untuk melakukan berbagai tugas administratif, seperti membuat dokumen medis, mengisi formulir pasien, dan menganalisis data medis.
Sebanyak 91% penyedia layanan kesehatan dan 97% pembayar mengatakan mereka merasa positif tentang potensi AI untuk meringankan beban administratif. Masyarakat pun setuju, dengan 72% responden mengatakan penggunaan AI adalah cara yang bermanfaat untuk memberi penyedia layanan kesehatan lebih banyak waktu untuk berbicara dengan mereka.
Penggunaan AI generatif membuat tenaga medis akan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada pasien, sehingga kualitas pelayanan kesehatan dapat meningkat. AI dapat membantu mengurangi kesalahan manusia dalam tugas administratif, sehingga meningkatkan keamanan pasien.
AI generatif memiliki potensi besar untuk merevolusi dunia kesehatan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa AI hanyalah sebuah alat. Keahlian dan empati manusia tetap menjadi faktor yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan.
