Studi terbaru dari Accenture mengungkap fakta mengejutkan tentang komitmen perusahaan-perusahaan besar dunia terhadap target emisi nol bersih. Dari 2.000 perusahaan terbesar yang dianalisis, hanya 16% yang berada di jalur yang tepat untuk mencapai target tersebut pada tahun 2050. Lebih memprihatinkan lagi, sebanyak 45% dari perusahaan-perusahaan ini justru mengalami peningkatan emisi karbon.
Laporan “Destination Net Zero” yang dirilis Accenture ini telah menganalisis komitmen, aksi, dan data emisi dari perusahaan-perusahaan global selama empat tahun berturut-turut. Meskipun terdapat peningkatan jumlah perusahaan yang menetapkan target emisi nol bersih, namun implementasinya masih jauh dari memuaskan.
Salah satu temuan menarik dari laporan ini adalah peran AI dalam upaya dekarbonisasi. Meskipun banyak pemimpin bisnis optimis tentang potensi AI dalam mengurangi emisi, namun pemanfaatan teknologi ini masih sangat terbatas. Hanya 14% perusahaan yang telah menggunakan AI untuk mengurangi emisi karbon.
“AI dapat membantu, tetapi hanya dapat membantu sejauh ini, ketika hanya 22% perusahaan yang menggunakan AI saat ini menggunakannya untuk dekarbonisasi,” kata Stephanie Jamison, Global Resources Industry Practice Lead and Global Sustainability Services Lead, Accenture.
Accenture memprediksi bahwa penggunaan AI akan semakin meningkat di masa depan, namun hal ini juga berpotensi meningkatkan emisi jika tidak dikelola dengan baik. Penggunaan perangkat keras AI yang membutuhkan banyak energi di pusat data diperkirakan akan meningkatkan emisi terkait AI secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Laporan ini juga menyoroti perbedaan kinerja di antara berbagai wilayah. Perusahaan-perusahaan Eropa menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik dan Amerika Utara.
Accenture sendiri terus berkomitmen untuk membantu klien mencapai target keberlanjutan mereka. Perusahaan ini telah mengembangkan berbagai solusi dan layanan untuk mendukung perusahaan dalam mengelola risiko iklim, meningkatkan kinerja ESG, dan membangun rantai pasokan yang berkelanjutan.