
IBM baru-baru ini merilis studi yang mengungkapkan bahwa Generative AI (Gen AI) akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan bank pada tahun 2025. Studi tersebut menunjukkan bahwa proyek AI yang awalnya dalam tahap uji coba kini berkembang menjadi bagian penting dari strategi yang lebih besar bagi bank. Teknologi ini akan semakin diterapkan secara luas di sektor perbankan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut laporan ini, hampir 80% bank dan lembaga keuangan mulai memanfaatkan Gen AI dalam berbagai aplikasi. Lebih dari 60% pengambil keputusan di industri ini percaya bahwa teknologi artificial intelligence dapat membantu dalam mengelola risiko, mematuhi regulasi, dan meningkatkan pengalaman nasabah. Hal ini menandakan bahwa penerapan Gen AI menjadi semakin penting bagi kelangsungan dan daya saing bank.
Namun, meskipun penerapan Gen AI menjanjikan, studi ini juga menunjukkan adanya tantangan dalam implementasinya. Salah satu hambatan utama adalah masalah terkait dengan sumber daya manusia dan budaya organisasi yang harus disesuaikan untuk memaksimalkan potensi teknologi ini. Perubahan struktural ini penting agar bank bisa mengoptimalkan manfaat dari Gen AI.
IBM mengusulkan agar bank memperhatikan pengelolaan data yang baik serta menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pengembangan keterampilan tenaga kerja mereka. Dengan pendekatan yang tepat, Gen AI dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja keuangan bank dalam jangka panjang.
Studi ini menyoroti bahwa Gen AI memiliki potensi besar untuk mengubah sektor perbankan. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada bagaimana bank mengelola tantangan yang ada dan mengintegrasikan teknologi ini dengan cara yang terstruktur dan terencana.
				
															
                        
                        
                        
                        



