
Banyak pembeli kesulitan menemukan pakaian atau riasan sesuai imajinasi mereka — mulai dari gaun bermotif bunga yang spesifik hingga gaya makeup ala selebriti. Menurut data Google, lebih dari 50% konsumen frustasi saat gagal mewujdukan ide gaya mereka menjadi produk nyata. Untuk menjawab tantangan ini, Google Shopping meluncurkan fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) revolusioner yang menggabungkan Shopping Graph dan model AI canggih. Tujuannya untuk membantu pengguna mewujudkan visi fashion dan kecantikan mereka secara real-time, sekaligus memudahkan keputusan belanja.
Fitur Vision Match memungkinkan pengguna di America Serikat (via aplikasi mobile) mendeskripsikan pakaian impian mereka — misalnya, “rok midi warna pastel dengan motif vintage” — lalu menghasilkan visual AI yang sesuai. Setelah gambar AI muncul, sistem akan merekomendasikan produk nyata dari ribuan merek. Cukup ketik deskripsi gaya kamu di kolom pencarian, gulir ke bagian “Can’t find it? Create it”, dan biarkan AI bekerja. Dengan dukungan model AI generatif, pengguna bisa memperbaiki detail desain hingga menemukan barang yang pas.
Bagi pencinta makeup, Google memperkenalkan AR Beauty Try-On berbasis model Gemini. Fitur ini memungkinkan pengguna mencoba riasan wajah yang terinspirasi dari tren musim semi atau gaya artis favorit — seperti “soft glam” atau “bold eyeliner” — langsung melalui kamera ponsel. Cukup ketik “spring makeup looks” di Google Search, pilih opsi “See the looks on you”, dan lihat bagaimana lipstik atau eyeshadow terlihat di wajah Anda. Sekarang, inspirasi makeup dari influencer bisa langsung diuji virtual sebelum membeli.
Setelah sukses dengan virtual try-on untuk atasan dan gaun, Google kini memperluas fitur ini untuk celana dan rok. Pengguna di Amerika Serikar bisa melihat bagaimana jeans skinny atau skirt sutra terlihat pada model berukuran XXS hingga XXL. Sistem juga bisa menampilkan keseluruhan outfit — dari atasan hingga sepatu — untuk memastikan kecocokan gaya. Cari item di Google Search atau Shopping Tab, lalu pilih produk dengan badge “try on” untuk memvisualisasikan tampilan lengkap.
Kolaborasi AI dan data Shopping Graph ini bukan sekadar gimmick — ini tentang menciptakan pengalaman belanja lebih personal. Dari mencoba riasan virtual hingga menemukan pakaian sesuai tubuh, teknologi ini mengurangi risiko pembelian yang tidak sesuai. Dengan fitur-fitur ini, Google Shopping tidak hanya menjual produk, tetapi juga menjadi platform inspirasi yang memadukan kreativitas pengguna dan kekuatan AI. Hasilnya? Konsumen bisa belanja dengan percaya diri, sementara brand mendapat pelanggan yang lebih puas.









