Indonesia Masuk ke Daftar Negara yang Pesat Adopsi Komputasi Edge

Kawasan Asia Pasifik terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat dalam adopsi teknologi edge. Menurut laporan terbaru IDC Worldwide Edge Spending Guide, pengeluaran untuk komputasi edge di kawasan ini diperkirakan mencapai angka yang sangat signifikan, yaitu $48,9 miliar pada tahun 2024. Angka ini menandai peningkatan sebesar 16,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Komputasi edge berkaitan pada pemrosesan data yang dilakukan di dekat sumber data, bukan di pusat data yang berlokasi jauh. Teknologi ini memungkinkan pengolahan data yang lebih cepat dan efisien, sehingga sangat cocok untuk aplikasi yang membutuhkan respons real-time, seperti IoT (Internet of Things), kecerdasan buatan (AI), dan realitas virtual (VR).

Banyak negara di kawasan ini, seperti Cina dan Indonesia, telah meluncurkan inisiatif strategis untuk mendorong adopsi teknologi baru, termasuk edge computing. Sektor manufaktur, layanan profesional, dan telekomunikasi menjadi pemimpin dalam investasi teknologi edge. Perluasan jaringan 5G dan peningkatan konektivitas internet mendorong adopsi teknologi edge.

Cina masih menjadi pemain terbesar dalam pasar teknologi edge di Asia Pasifik, dengan pangsa pasar lebih dari 60% pada tahun 2024. Namun, negara-negara seperti Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Pertumbuhan pesat ini terutama didorong oleh inisiatif strategis seperti kota pintar, Industri 4.0, penerapan 5G komersial, dan e-commerce.

IDC memperkirakan pengeluaran untuk teknologi edge di Asia Pasifik akan terus tumbuh dengan compound annual growth rates (CAGR) sebesar 15% hingga tahun 2028, mencapai angka $84 miliar. Porsi belanja terbesar diperkirakan akan tetap berada pada kategori perangkat keras, diikuti oleh layanan yang disediakan, terutama didorong oleh pembelian konektivitas dan SaaS.

Pertumbuhan di kawasan Asia Pasifik didorong oleh semakin banyaknya perusahaan yang menyadari manfaat dari teknologi edge dalam meningkatkan operasional dan inovasi produk. Dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar, kawasan ini akan terus menarik investasi dan inovasi dalam bidang teknologi. Adopsi teknologi edge akan membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor industri, dari manufaktur hingga layanan publik.