Survei Gartner mengungkap 52% CIO pemerintahan di luar Amerika Serikat memperkirakan anggaran TI meningkat pada 2026, dengan fokus pada keamanan siber, AI, generative AI, dan cloud. Pemerintah juga menata ulang hubungan vendor akibat ketegangan geopolitik.
Di tengah ketidakstabilan ekonomi dan dinamika geopolitik global, pemerintah di luar Amerika Serikat tetap optimistis mengenai pendanaan teknologi informasi. Survei terbaru Gartner mengungkap bahwa 52% CIO pemerintahan memperkirakan anggaran TI mereka akan meningkat pada tahun 2026, terutama untuk kecerdasan buatan (AI) dan teknologi kunci lainnya.
“Perubahan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi memaksa para CIO pemerintah untuk dengan cepat menyesuaikan prioritas mereka untuk tahun depan,” kata Arthur Mickoleit, Director Analyst di Gartner. “Mereka diminta untuk menunjukkan dampak investasi teknologi terhadap misi organisasi termasuk, namun tidak terbatas pada, penghematan biaya dan pengalaman pengguna.”
Penerapan AI di sektor publik juga menunjukkan percepatan signifikan. Sebanyak 74% CIO pemerintahan di luar Amerika Serikat telah menerapkan atau berencana menerapkan AI dalam 12 bulan ke depan.
Untuk generative AI, angkanya bahkan mencapai 78%. Sementara itu, minat pada agentic AI terus meningkat, dengan 49% responden telah atau berencana mengadopsi teknologi tersebut dalam waktu satu tahun ke depan. Gartner menilai agentic AI mulai muncul sebagai enabler penting dalam transformasi pemerintah, meski adopsinya harus tetap mengutamakan manfaat nyata dibanding hype semata.
Menyambut tahun 2026, CIO menempatkan tiga prioritas teratas, yaitu meningkatkan produktivitas tenaga kerja sebesar 51%, meluncurkan produk dan layanan digital baru sebesar 38%, serta memperbaiki pengalaman warga sebesar 37%.
Gartner merekomendasikan agar CIO memprioritaskan inisiatif AI yang dapat memberikan peningkatan efisiensi internal secara cepat, sembari memperbarui tata kelola untuk memodernisasi proses pengadaan, mengelola sumber daya terbatas, dan menyeimbangkan risiko dengan peluang pada aplikasi AI yang bersentuhan langsung dengan warga.
Ketidakpastian Global
Perubahan geopolitik global kini memengaruhi hubungan pemerintah dengan penyedia teknologi. Survei menunjukkan 55% CIO pemerintahan di luar Amerika Serikat, memperkirakan perubahan pada cara mereka berinteraksi dengan vendor akibat meningkatnya ketegangan geopolitik dan kekhawatiran terkait kedaulatan digital.
Lokasi penyedia teknologi kini menjadi faktor penting dalam proses pengadaan, setara dengan biaya dan skala. Sebanyak 39% CIO juga berencana bekerja lebih dekat dengan vendor yang berbasis di wilayah mereka sendiri.
Upaya ini mencerminkan dorongan untuk mengurangi ketergantungan pada vendor global demi memperkuat ketahanan dan kelangsungan operasional. Banyak CIO kini memasukkan risiko geopolitik ke dalam pemilihan vendor dan perencanaan strategis jangka panjang.
Gartner menekankan pentingnya pemetaan risiko dan ketergantungan di seluruh tumpukan teknologi sektor publik agar pemerintah mampu mengurangi, mengantisipasi, dan menyerap potensi gangguan di masa mendatang. Langkah ini menjadi kunci untuk menjaga keberlangsungan layanan publik dalam situasi yang tidak menentu.










