
(Source: Cisco)
Bisnis modern tengah menghadapi pergeseran untuk mendefinisikan ulang cara kerja dan interaksi digital karena kecerdasan buatan mengubah segalanya. Pergeseran ini membawa implikasi besar terhadap infrastruktur jaringan yang ada, yang kini dihadapkan pada tuntutan akan kecepatan, dinamisme, sensitivitas latensi, dan kompleksitas lalu lintas data yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seiring dengan menjamurnya perangkat yang terhubung, kebutuhan akan waktu uptime 24/7, dan ancaman keamanan yang kian intens, jaringan perusahaan harus beradaptasi dan berevolusi secara drastis untuk tetap relevan dan kompetitif.
Cisco melalui studi terbarunya, mengungkap adanya pergeseran arsitektur besar yang sedang terjadi di seluruh jaringan perusahaan. Studi ini menunjukkan bagaimana asisten AI, agen AI, dan beban kerja berbasis data tidak hanya mengubah cara kerja dilakukan, tetapi juga menciptakan lalu lintas jaringan yang lebih cepat, lebih dinamis, lebih sensitif terhadap latensi, dan lebih kompleks. Fenomena ini mendorong para pemimpin TI untuk memikirkan kembali konsep jaringan: mulai dari definisinya, apa yang bisa diaktifkannya, hingga bagaimana jaringan tersebut melindungi organisasi. Jaringan yang dibangun hari ini, menurut Cisco, akan menentukan bentuk bisnis di masa depan.
Para pemimpin teknologi informasi saat ini mengamati adanya perubahan fundamental dalam arsitektur jaringan, yang ditandai oleh beberapa sinyal krusial. Jaringan kini menjadi prioritas strategis, dengan mayoritas pemimpin IT (97%) menegaskan bahwa modernisasi jaringan adalah fondasi utama untuk keberhasilan implementasi AI, IoT, dan cloud. Konsekuensinya, sebagian besar (91%) berencana mengalokasikan porsi anggaran IT yang lebih besar untuk jaringan. Selain itu, jaringan yang aman adalah misi penting bagi operasi dan pertumbuhan bisnis; hampir semua pemimpin (98%) menyetujui hal ini, dan 94% yakin peningkatan jaringan akan memperkuat pertahanan keamanan siber mereka.
Kebutuhan akan jaringan yang tangguh semakin mendesak seiring dengan intensifikasi penggunaan AI. Sebanyak 95% pemimpin IT menganggap ketahanan jaringan sangat penting, mengingat 77% di antaranya pernah mengalami gangguan besar yang mengakibatkan kerugian signifikan. Lebih lanjut, pemimpin memandang AI sebagai pendorong pendapatan yang signifikan; 55% melihat dampak terbesar dari jaringan modern pada pendapatan berasal dari penerapan alat AI yang dapat mengotomatiskan dan mempersonalisasi interaksi pelanggan.
AI juga sedang membentuk ulang infrastruktur komputasi secara keseluruhan. Mayoritas pusat data (71%) belum mampu memenuhi tuntutan AI saat ini, sehingga 88% berencana memperluas kapasitas, baik di lingkungan on-premise, cloud, atau kombinasi keduanya. Terakhir, para pemimpin memiliki keinginan kuat untuk membuat jaringan menjadi lebih cerdas. Ini terbukti dari 98% yang menganggap jaringan otonom berbasis AI esensial untuk pertumbuhan masa depan, meskipun baru 41% yang telah mengimplementasikan kemampuan cerdas seperti segmentasi, visibilitas, dan kontrol yang membuat jaringan lebih adaptif.
“AI mengubah segalanya ,dan infrastruktur merupakan inti dari penemuan kembali tersebut. Jaringan ini telah mendukung setiap gelombang transformasi digital, mempercepat konvergensi IoT, cloud, kerja hybrid, dan mempertahankan diri dari ancaman keamanan yang terus meningkat,” ujar Chintan Patel, CTO dan Vice President Solutions Engineering, Cisco EMEA.
Jaringan telah bertransformasi dari sekadar biaya menjadi pilar strategis vital yang mendorong pertumbuhan dan penghematan. Para pemimpin TI kini menyadari nilai finansialnya, terutama dalam meningkatkan pengalaman pelanggan (55%), melipatgandakan efisiensi (52%), dan memungkinkan inovasi (51%). Namun, potensi ini terancam jika infrastruktur tidak dirancang untuk AI atau skala waktu nyata. Untuk membuka sepenuhnya peluang pertumbuhan dan penghematan, celah kritis harus diatasi, seperti sistem yang terisolasi atau terintegrasi sebagian (58%), penerapan yang tidak lengkap (51%), dan ketergantungan pada pengawasan manual (48%).
Ada alasan kuat untuk berinvestasi pada jaringan yang lebih cerdas, lebih aman, dan lebih adaptif. Hampir sembilan dari sepuluh pemimpin bisnis (89%) percaya bahwa peningkatan jaringan akan secara langsung mendorong pendapatan. Tak hanya itu, hampir semua (93%) mengharapkan penghematan biaya yang signifikan. Penghematan ini terutama akan didorong oleh operasi yang lebih cerdas, berkurangnya gangguan, dan penggunaan energi yang lebih rendah.








