
Studi terbaru dari Akamai Technologies mengungkapkan fakta bahwa 87% Digital Native Business (DNB) di Asia kini menempatkan keamanan sebagai faktor terpenting dalam memilih penyedia layanan cloud. Angka ini mengalahkan pertimbangan tradisional seperti biaya dan skalabilitas yang selama ini mendominasi keputusan bisnis.
Studi ini mensurvei lebih dari 200 pemimpin teknologi di Australia, Selandia Baru, Asia Tenggara, India, dan Tiongkok Raya untuk mengungkap prioritas bisnis utama dan masalah teknologi DNB Asia.
DNB, yang didefinisikan sebagai perusahaan yang dibangun dengan teknologi digital sebagai inti bisnisnya, telah mengalami pertumbuhan pesat di Asia. Adopsi cloud yang masif telah memungkinkan mereka untuk berinovasi dengan cepat dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang. Namun, seiring dengan pertumbuhan ini, muncul pula tantangan baru, terutama dalam hal keamanan siber.
Penyedia layanan cloud kini dituntut untuk menawarkan solusi keamanan yang komprehensif dan efektif. Fitur-fitur keamanan seperti perlindungan API, deteksi ancaman, dan respons insiden menjadi semakin penting dalam memenangkan hati para pelanggan DNB.
Selain itu, DNB juga harus melakukan investasi yang lebih besar dalam pelatihan karyawan dan pengembangan budaya keamanan. Karyawan harus dibekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengenali dan menanggapi ancaman siber.
Sektor-sektor seperti game, teknologi tinggi, media video, dan e-commerce merupakan sektor yang paling rentan terhadap serangan siber. Perusahaan-perusahaan di sektor ini seringkali meluncurkan produk dan layanan baru dengan cepat, tanpa melakukan evaluasi keamanan yang cukup. Hal ini membuat mereka menjadi target empuk bagi para hacker.
Keamanan kini bukan lagi sekadar pilihan, tetapi keharusan bagi setiap bisnis yang ingin bertahan dan berkembang. Dengan semakin kompleksnya lingkungan TI dan meningkatnya ancaman siber, perusahaan perlu bekerja sama dengan para ahli keamanan untuk membangun pertahanan yang kuat dan melindungi aset digital mereka.








