Konsumen Makin Cerdas Soal Privasi, AI Harus Buktikan Mampu Lindungi Data Privasi Konsumen

Survei terbaru dari Cisco, 2024 Consumer Privacy Survey, mengungkap tren menarik mengenai kesadaran konsumen terhadap privasi data dan dampaknya terhadap kepercayaan terhadap teknologi baru, khususnya AI. Survei ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kesadaran konsumen akan privasi mereka.

Salah satu temuan utama dari survei ini adalah meningkatnya kesadaran konsumen tentang undang-undang privasi. Sebanyak 53% responden melaporkan bahwa mereka memahami undang-undang privasi di negara mereka, meningkat 17% dibandingkan tahun 2019. Peningkatan kesadaran ini berdampak langsung pada tingkat kepercayaan konsumen. Konsumen yang memahami undang-undang privasi dengan presentase sebesar 81% cenderung merasa data mereka lebih terlindungi.

Meskipun kesadaran akan privasi meningkat, adopsi teknologi AI juga terus berkembang. Sebanyak 63% responden percaya bahwa AI dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, dan penggunaan AI generatif meningkat hampir dua kali lipat dalam setahun terakhir.

Survei Cisco juga menunjukkan bahwa generasi muda menjadi pelopor dalam perlindungan privasi. Konsumen berusia 25-34 tahun, setengah dari mereka paling sering mengambil tindakan untuk melindungi privasi mereka, seperti berpindah perusahaan atau penyedia layanan yang dianggap tidak melindungi data dengan baik. Mereka juga paling sering menggunakan hak mereka untuk mengakses, mengoreksi, atau menghapus data pribadi.

Mayoritas konsumen percaya bahwa undang-undang privasi memiliki dampak positif. Mereka mendukung perlindungan privasi yang lebih kuat, dengan 77% responden mendukung aturan serupa di seluruh negara untuk memastikan perlindungan privasi.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran, konsumen semakin menuntut transparansi dan akuntabilitas dari perusahaan dalam pengelolaan data pribadi. Perusahaan yang dapat menunjukkan komitmen terhadap privasi akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan konsumen dan membangun hubungan jangka panjang.