Dalam kondisi pasar yang tidak menentu, perusahaan di Asia Pasifik kini lebih memprioritaskan efektivitas di seluruh lini bisnis. Kondisi pasar mendorong mereka beralih ke pendekatan berbasis platform untuk adopsi AI. Berdasarkan laporan IDC, ditemukan bahwa rata-rata hanya 23% dari aplikasi AI di Asia Pasifik yang berhasil beralih dari tahap uji coba ke tahap produksi.
IDC menyarankan perusahaan untuk mengadopsi platform AI yang terpadu dan terstruktur. Solusi ini memungkinkan bisnis untuk meluncurkan dan mengukur skala AI dengan lebih baik. IDC menyoroti bahwa seiring dengan AI yang semakin maju dari model berbasis aturan menjadi kemampuan generatif dan agen, perusahaan perlu mengevaluasi bagaimana mereka menerapkan dan mengukur AI.
Abhishek Kumar, associate research director, IDC Asia/Pacific, mengatakan, “Seiring dengan kemajuan AI dari model berbasis aturan ke model generatif dan kini kemampuan agen, banyak bisnis di Asia sedang mengevaluasi ulang cara meluncurkan dan mengembangkan AI.”
Laporan IDC juga menyoroti platform inovatif dari berbagai penyedia teknologi di Asia Pasifik, seperti Salesforce, Workday, HCLSoftware, Kingdee, ServiceNow, dan EvoluteIQ. Perusahaan-perusahaan ini mengambil langkah-langkah penting untuk membantu bisnis mempercepat adopsi AI.
Fungsi utama dari platform AI adalah untuk menyederhanakan dan mempercepat proses adopsi AI. Dengan menggunakan platform ini, perusahaan bisa mengurangi hambatan teknis yang sering ditemui saat mencoba membawa aplikasi AI dari tahap uji coba ke produksi. Pemilihan platform yang tepat harus melibatkan departemen bisnis, tidak hanya IT, agar platform AI dan kasus penggunaannya dapat memberikan nilai dan dampak jangka panjang.