Lenovo Tawarkan Keamanan Untuk Organisasi Dengan Sumber Daya Terbatas

(Source: Lenovo)

Usaha kecil dan menengah (UKM) serta institusi pendidikan, yang sering memiliki sumber daya IT terbatas dan infrastruktur keamanan yang belum sekuat korporasi besar, kini justru menjadi target utama para penjahat siber. Serangannya dapat memicu kerugian finansial, dengan rata-rata biaya insiden per serangan siber pada UKM mendekati USD255.000, disertai gangguan operasional dan pencorengan reputasi. Data pribadi jutaan siswa di seluruh dunia, menjadi daya tarik bagi pelaku ransomware, menimbulkan kerugian waktu henti yang diperkirakan mencapai lebih dari USD53 miliar di periode antara 2018 hingga pertengahan September 2023. 

LenovoTM memperkenalkan Lenovo ThinkShield Solutions, bagian dari portofolio solusi keamanan siber tingkat enterprise ThinkShield milik Lenovo, yang kini disesuaikan untuk menjangkau organisasi dengan tim IT yang ramping. Solusi ThinkShield terbaru ini dibangun di atas tiga pilar utama yang bekerja sama untuk memberikan perlindungan komprehensif. 

Pilar pertama adalah ThinkShield Extended Detection & Response (XDR), yang didukung oleh SentinelOne. Memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan (AI), XDR berfungsi laksana mata dan tangan yang memperluas kemampuan deteksi, respons, dan perbaikan ancaman secara otomatis di seluruh lingkungan digital organisasi, mulai dari email, jaringan, layanan cloud, hingga perangkat endpoint seperti komputer dan laptop, sehingga mempercepat waktu reaksi terhadap insiden keamanan. 

Selain deteksi dan respons ancaman yang luas, perlindungan data itu sendiri juga menjadi fokus utama. Di sinilah peran pilar kedua ThinkShield Data Defense Select, yang didukung oleh Cigent. Melalui enkripsi file dan persyaratan autentikasi multifaktor (MFA) untuk akses, Data Defense memastikan data tetap aman di mana pun data tersebut berada, bahkan jika perangkat kerasnya terganggu. 

Terakhir, untuk mengelola dan mengamankan fondasi fisik lingkungan digital, ada ThinkShield Hardware Defense, didukung oleh Sepio. Solusi ini memberikan visibilitas dan kontrol yang lebih mendalam atas semua aset perangkat keras yang terhubung ke jaringan, dari komputer hingga periferal. Ini membantu organisasi membangun inventaris aset tepercaya dan mendapatkan informasi terkini mengenai potensi kerentanan, sangat membantu tim IT yang sibuk dalam melakukan mitigasi risiko pada perangkat-perangkat tersebut.

“UKM dan sekolah banyak yang menderita kerugian akibat serabngan siber. Karena persepsi yang salah bahwa mereka terlalu kecil untuk menjadi target atau sumber daya mereka terlalu terbatas untuk solusi keamanan yang sesuai dengan anggaran mereka,” ujar Nima Baiati, Executive Director dan General Manager, Commercial Cybersecurity Solutions, Lenovo,

Melalui pendekatan keamanan berlapis, solusi ini dirancang untuk mengurangi permukaan serangan dan meminimalkan risiko dengan perlindungan otomatis berbasis AI yang juga meningkatkan efisiensi tim IT dan keamanan.