Mengatasi Titik Buta Rantai Pasok Dengan Teknologi GenAI

(Source: Infor)

Ancaman yang muncul seperti cuaca ekstrem dan ketidakstabilan geopolitik semakin menekan organisasi makanan dan minuman. Dalam dua tahun, peristiwa cuaca ekstrem di Eropa saja telah melonjak sebanyak 48%, mengganggu hampir 17.000 rantai pasok makanan selama musim 2023/24. Disrupsi ini dapat memperlambat atau menghentikan operasional, memengaruhi kualitas, umur simpan produk, pendapatan, dan profitabilitas. Meskipun kesadaran akan kerentanan ini semakin besar, banyak organisasi masih memiliki titik buta. Menurut penelitian terbaru, 61% organisasi makanan dan minuman memiliki visibilitas yang terbatas atas sebagian rantai pasok mereka.

Untuk menghadapi masalah ini, visibilitas menjadi sangat penting. Agar dapat membangun ketahanan, visibilitas harus detail, waktu nyata, dan dapat ditindaklanjuti. Hal ini berarti perusahaan perlu menghubungkan sistem yang terisolasi, mengintegrasikan data dari mitra, dan berinvestasi pada teknologi cerdas yang memberikan wawasan lebih dalam. Organisasi yang paling produktif menggunakan teknologi, khususnya otomatisasi cerdas, untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih baik.

AI Generatif Memandu Pengambilan Keputusan

Salah satu teknologi yang digunakan adalah kecerdasan buatan generatif (GenAI). GenAI menghasilkan simulasi berbasis skenario untuk membantu perencana menanggapi fluktuasi perkiraan dengan kecepatan dan ketepatan. Selain itu, kecerdasan augmented memberikan rekomendasi waktu nyata berdasarkan data operasional yang ada, memandu pengambilan keputusan yang lebih baik sebelum disrupsi terjadi.

Organisasi perlu mengoptimalkan alur kerja mereka dengan solusi lain. Contohnya, optimasi umur simpan terintegrasi membantu mengelola tingkat stok berdasarkan produk atau lokasi, sehingga mencegah pemborosan dengan menyelaraskan produksi dan distribusi dengan ambang batas kedaluwarsa. Ini memastikan produk tiba di tujuan sebelum masa simpannya habis, mengurangi kerugian.

Ada pula alat visualisasi canggih yang mendukung pelacakan dua arah, penarikan produk, dan manajemen rantai pasok secara umum. Teknologi lain, seperti Robotic Process Automation (RPA), mengotomatiskan tugas-tugas administrasi yang memakan waktu seperti pencocokan faktur dan entri pesanan, membebaskan tim untuk fokus pada pekerjaan yang memiliki nilai lebih tinggi.

Untuk membuat keputusan yang cepat dan percaya diri, organisasi makanan dan minuman membutuhkan satu sumber kebenaran dan analitik terintegrasi. Dengan sistem yang terpadu, wawasan tidak lagi terpendam dalam spreadsheet atau terisolasi di berbagai departemen. Sebaliknya, tim dapat mengakses data operasional waktu nyata yang membantu mereka mengantisipasi masalah, mengidentifikasi inefisiensi, dan melihat tren.

Kemampuan ini menjadi sangat penting di industri yang mendapat tekanan dari ekspektasi konsumen dan persaingan ketat. Dengan regulasi lingkungan, sosial, dan tata kelola yang semakin ketat, standar ketertelusuran, dan mandat keamanan pangan yang lebih menuntut, data yang tersentralisasi memastikan organisasi dapat merespons dengan cepat dan menunjukkan kepatuhan tanpa menambah beban administrasi.