Ada perdebatan yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade tentang masa depan hard disk, dengan beberapa pihak memprediksi bahwa era hard disk akan segera berakhir. Spekulasi ini muncul karena adanya peningkatan popularitas teknologi flash, yang dikenal dengan kecepatannya yang unggul. Meskipun pendapatan dari penjualan flash dan all flash array memang mengalami kenaikan, hal ini tidak menghilangkan eksistensi hard disk. Justru hard disk menjadi semakin penting, terutama dengan meningkatnya penggunaan cloud dan AI.
Premis yang mendasari spekulasi tentang berakhirnya era hard disk tidak tepat. Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir, meskipun harga Solid State Drive (SSD) turun drastis, banyak perusahaan tidak menggantikan hard disk dalam beban kerja yang membutuhkan penyimpanan data dalam jumlah besar. Para analis industri memperkirakan hard disk justru akan mendapatkan manfaat utama dari pertumbuhan jumlah data yang berlanjut. Perusahaan dan pusat data cloud berskala besar, di mana sebagian besar data dunia berada, akan menjadi pendorong utama dari pertumbuhan ini.
Hard disk dan flash selalu bekerja sama di data center, yang bertujuan untuk mendukung berbagai layanan. Kedua media penyimpanan itu memiliki manfaat dan proposisi nilai uniknya sendiri. Bahkan, pada era AI generatif, klaster komputasi yang dipadukan dengan teknologi flash secara tidak langsung memicu kebutuhan hilir akan volume hard disk yang lebih besar, karena konten yang dibuat perlu disimpan secara ekonomis.
Tiga Fakta Utama Hard Disk
Fakta 1: Perbedaan Harga
Salah satu mitos yang sering muncul adalah harga SSD akan segera menyamai harga hard disk. Kenyataannya, perbedaan harga per TB (terabyte) antara SSD dan hard disk tidak akan sama dalam dekade mendatang. Hard disk memiliki keunggulan biaya yang jauh lebih baik per TB, yang menjadikannya landasan infrastruktur penyimpanan data yang tak tergantikan. Menurut analisis penelitian Seagate oleh IDC, TRENDFOCUS, dan Forward Insights, perbedaan harga per TB antara SSD perusahaan dan hard disk perusahaan diperkirakan akan tetap pada atau di atas rasio 7:1 setidaknya hingga tahun 2027.
Fakta 2: Skala Produksi
Mitos lain adalah bahwa pasokan NAND dapat ditingkatkan untuk menggantikan semua kapasitas hard disk. Anggapan ini tidak hanya terlalu optimis, tetapi juga dapat menyebabkan kehancuran finansial. Mengganti seluruh hard disk dengan NAND membutuhkan investasi modal yang tidak berkelanjutan. Industri NAND perlu berinvestasi sekitar US$240 miliar dalam investasi modal tambahan untuk menggantikan permintaan hard disk di masa depan, sedangkan hard disk dapat memenuhi permintaan tersebut dengan investasi hanya sekitar US$1 miliar.
Fakta 3: Profil Beban Kerja
Mitos terakhir adalah bahwa hanya AFA (all-flash-array) yang dapat memenuhi persyaratan performa beban kerja perusahaan modern. Kenyataannya, arsitektur penyimpanan perusahaan biasanya menggabungkan berbagai jenis media, termasuk hard disk, flash, dan pita. Kombinasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan biaya, kapasitas, dan performa yang diperlukan untuk beban kerja spesifik. Sebagian besar beban kerja tidak memerlukan performa superior yang ditawarkan oleh flash. Menurut IDC, hard disk menyumbang sekitar 87% dari volume yang dikirimkan ke penyedia layanan cloud dan pusat data hyperscale dari tahun 2019 hingga 2023.