Metode Penyimpanan NetApp Yang Menekankan Pada Keamanan

(Source: Freepik)

Pendekatan keamanan siber telah mengalami evolusi signifikan selama beberapa dekade. Dimulai dari mentalitas ‘benteng’ pada tahun 1990-an yang mengandalkan firewall dan antivirus untuk mencegah akses, kemudian bergeser ke fokus deteksi melalui SIEM pada 2010-an. Namun, dengan semakin berkembangnya serangan siber yang bahkan menargetkan data Cadangan, seperti laporan Sophos yang menyebutkan 94% serangan di tahun 2024 menyasar backup, muncul kebutuhan akan ketahanan siber.

NetApp menjawab tantangan keamanan siber ini ini dengan memposisikan penyimpanan sebagai garda pertahanan aktif melalui platform ONTAP yang dirancang dengan keamanan terintegrasi sejak awal. Fungsi keamanan bawaan ini meliputi kemampuan untuk memblokir tipe file berbahaya, penerapan verifikasi multi-admin serta otentikasi multi-faktor untuk memperketat kontrol akses. Platform ini juga menyediakan salinan data Snapshot yang bersifat tidak dapat diubah dan anti manipulasi, serta dilengkapi enkripsi end-to-end untuk melindungi data baik saat disimpan maupun saat ditransmisikan.

Selain keamanan bawaan, NetApp menyediakan fungsi deteksi dan respons ancaman secara real-time. Fitur unggulannya adalah NetApp Autonomous Ransomware Protection (ARP/AI) berbasis kecerdasan buatan, yang berfungsi mendeteksi aktivitas enkripsi mencurigakan secara langsung pada data file, block, dan data cloud. Begitu ancaman terdeteksi, sistem secara otomatis mengaktifkan pembuatan salinan Snapshot. Respons ini secara signifikan mengurangi waktu pemulihan. Untuk aset data penting, NetApp menawarkan Cyber Vault, yaitu bunker digital yang terisolasi.

Orkestrasi seluruh kemampuan keamanan NetApp difasilitasi melalui satu dasbor tunggal yang mampu mengelola lingkungan hybrid multicloud secara terpadu dan dapat diintegrasikan dengan sistem Security Information and Event Management (SIEM) pengguna. Untuk memperkuat perlindungan data, NetApp menyediakan fungsi Backup and Recovery as a Service yang menawarkan metode penyimpanan data di mana informasi hanya dapat ditulis ke media penyimpanan satu kali saja. Setelah data tersebut tersimpan, ia tidak dapat lagi diubah, ditimpa, atau dihapus, namun dapat dibaca berkali-kali tanpa batasan. 

Kemampuan klasifikasi data NetApp membantu Perusahaan memetakan lokasi data sensitif mereka, memungkinkan penerapan enkripsi yang terfokus, kontrol akses yang tepat, dan pemenuhan persyaratan audit secara lebih mudah.