Mimecast Perkuat Pertahanan AI untuk Menghadapi Ancaman Berbasis AI

 

Mimecast meluncurkan kapabilitas AI baru untuk melindungi organisasi dari ancaman berbasis AI. Dengan pendekatan perlindungan oleh, dari, dan untuk AI, platform ini menggabungkan otomatisasi, analitik prediktif, dan manajemen risiko manusia untuk memperkuat pertahanan siber modern.

Mimecast memperkenalkan kapabilitas AI baru di seluruh portofolionya, menghadirkan pertahanan menyeluruh terhadap ancaman yang kini juga digerakkan oleh AI. Laporan Global Threat Intelligence 2025 dari Mimecast menemukan bahwa faktor manusia kini menjadi vektor serangan tercepat, sebagian besar karena eksploitasi kecerdasan buatan oleh pelaku siber. Phishing melonjak hingga menyumbang 77% dari total serangan, naik signifikan dari 60% pada 2024.

Mimecast menata ulang pendekatan untuk mengamankan faktor manusia dengan konsep perlindungan oleh AI, dari AI, dan untuk AI. Pendekatan ini dibangun di atas keberhasilan Human Risk Command Center, platform yang menggabungkan AI, otomatisasi, dan pengalaman pengguna yang intuitif untuk menjawab tantangan keamanan modern.

“Tim keamanan dibanjiri peringatan, sementara karyawan tanpa sadar menciptakan risiko baru melalui penggunaan AI yang tidak diperbolehkan oleh perusahaan,” ujar Ranjan Singh, Chief Product & Technology Officer Mimecast. “AI Agent kami mampu memangkas investigasi dari hitungan jam menjadi menit, sekaligus mencegah kebocoran data rahasia ke platform GenAI yang tidak sah. Mimecast menjadi satu-satunya platform yang menangani kedua sisi risiko AI ini.”

Solusi dari Mimecast berfokus pada tiga kemampuan penting untuk melindungi organisasi:

  1. Perlindungan Oleh AI: Fungsinya adalah menganalisis data dari lebih dari 18 miliar peristiwa keamanan per hari di lebih dari 42.000 pelanggan untuk memprediksi dan membantu mencegah serangan. Mimecast AI dirancang untuk menghadirkan pencegahan ancaman prediktif, kontrol keamanan otomatis, dan tata kelola yang disederhanakan.
  2. Perlindungan Dari AI: Fungsinya adalah menyediakan perlindungan yang ditingkatkan dari ancaman yang muncul, dengan mendeteksi dan memblokir serangan yang dihasilkan AI yang mereplikasi gaya komunikasi internal ancaman yang mampu menghindari filter keamanan tradisional.
  3. Perlindungan Untuk AI: Fungsinya adalah mengungkap landscape GenAI suatu perusahaan untuk menginformasikan pengembangan tata kelola dan kebijakan penggunaan. Selain itu, pemantauan real-time menunjukkan secara tepat karyawan mana yang menggunakan platform AI tanpa izin dan data apa yang mereka bagikan.

Salah satu inovasi utama adalah Mimecast Mihra AI (Mimecast Intelligent Human Risk Agent), agen cerdas yang memberikan wawasan, otomatisasi, dan kesederhanaan dalam perlindungan serta kepatuhan.

Fitur Investigation Agent dilaporkan mempercepat waktu respons ancaman hingga 7 kali lebih cepat, sedangkan Spotlight Agent mempercepat analisis konteks data kolaborasi dalam volume besar.

Mimecast juga memperkuat diferensiasinya lewat Unified Search, memungkinkan tim keamanan menyelidiki ancaman di Microsoft 365, Slack, dan Google Workspace dari satu antarmuka.

Inovasi lain adalah Behavioral Nudging, di mana platform secara otomatis memberikan pelatihan saat karyawan menunjukkan perilaku berisiko, misalnya, mengklik tautan mencurigakan, sekaligus membatasi akses ke data sensitif.

Setiap pengguna kini mendapatkan Human Risk Scorecard yang menilai perilaku keamanan mereka secara dinamis. Skor ini terhubung langsung ke kontrol keamanan adaptif yang menyesuaikan perlindungan secara real-time, sehingga organisasi dapat mengelola risiko manusia dan AI secara terpadu.