(Source: Freepik)
Dalam upaya memajukan teknologi kecerdasan buatan (AI) di bidang bahasa, DeepL, perusahaan AI bahasa global terkemuka, telah mengambil langkah besar. Mereka menjadi yang pertama di Eropa yang mengerahkan sistem NVIDIA DGX SuperPOD dengan DGX GB200, sebuah platform komputasi transformatif.
Penerapan cluster baru ini secara signifikan akan meningkatkan kemampuan penelitian DeepL, membuka fitur generatif yang kuat yang memungkinkan platform AI bahasa untuk memperluas penawaran produknya. Dengan infrastruktur canggih ini, DeepL akan mendekati pelatihan model dengan cara yang sama sekali baru, membuka jalan bagi pengalaman yang lebih interaktif bagi penggunanya. Dalam waktu dekat, pengguna dapat mengharapkan peningkatan langsung, termasuk peningkatan kualitas, kecepatan, dan nuansa dalam terjemahan, bersama dengan interaktivitas yang lebih besar dan pengenalan lebih banyak fitur AI generatif.
Sistem baru ini akan memberikan daya komputasi tambahan yang dibutuhkan untuk melatih model baru dan mengembangkan fitur inovatif bagi platform AI Bahasa DeepL. NVIDIA DGX SuperPOD dengan sistem DGX GB200, berkat desainnya yang didinginkan cairan dan skalabilitas untuk puluhan ribu GPU, akan memungkinkan DeepL menjalankan model AI berkinerja tinggi yang penting untuk aplikasi generatif canggih. Ini adalah pengerahan NVIDIA DGX SuperPOD ketiga DeepL, yang kini melampaui kemampuan DeepL Mercury, superkomputer unggulan mereka sebelumnya.
“Di DeepL, kami bangga dengan komitmen kami yang tak tergoyahkan terhadap penelitian dan pengembangan, yang telah secara konsisten memungkinkan kami untuk menghadirkan solusi yang lebih unggul dibandingkan pesaing kami. Penempatan terbaru ini semakin memperkuat posisi kami sebagai pemimpin di bidang AI Bahasa,” Kata Jarek Kutylowski, CEO dan Founder DeepL.
Pengerahan rak baru ini akan membuat DeepL lebih cepat dan lebih akurat dari sebelumnya. Kemampuan luar biasa dari cluster baru ini meliputi yaitu menerjemahkan seluruh web ke dalam bahasa lain, yang saat ini membutuhkan 194 hari pemrosesan tanpa henti, kini akan dapat dicapai hanya dalam 18,5 hari. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan Oxford English Dictionary ke dalam bahasa lain akan berkurang dari 39 detik menjadi dua detik. Bahkan, menerjemahkan In Search of Lost Time karya Marcel Proust, buku terpanjang di dunia, akan berkurang dari 0,95 detik menjadi hanya 0,09 detik.
Klaster baru ini akan memberikan 30 kali lipat keluaran teks dibandingkan dengan kemampuan sebelumnya. Ini bukan hanya kemajuan teknis semata, tetapi juga langkah signifikan menuju pengalaman pengguna yang lebih personal dan mendalam di masa depan, di mana model multi-modal akan menjadi standar.