Perusahaan menghadapi tantangan inovasi AI, modernisasi data, ketahanan siber, dan transformasi cloud dalam waktu yan bersamaan. Investasi pada AI telah menciptakan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi di sisi lain juga memperluas permukaan serangan siber. Diperlukan infrastruktur data yang aman, andal, dan efisien untuk memuluskan transformasi digital.
NetApp memperkenalkan kemampuan ketahanan siber baru yang memposisikan infrastruktur data sebagai bagian penting dari strategi keamanan komprehensif. Fungsi utamanya adalah peningkatan pada layanan NetApp Ransomware Resilience yang sebelumnya disebut NetApp Ransomware Protection service.
NetApp Ransomware Resilience
NetApp Ransomware Resilience yang baru ditingkatkan membuat perlindungan dan pemulihan beban kerja ONTAP dari serangan ransomware menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Layanan ini mengintegrasikan deteksi ransomware bertenaga AI dan didorong oleh dua kapabilitas baru yang memimpin industri, yang diorkestrasi melalui satu pusat kontrol.
Dua kapabilitas baru yang diperkenalkan NetApp adalah:
- Deteksi Pelanggaran Data: Kemampuan berbasis AI yang mengidentifikasi perilaku pengguna dan sistem file yang anomali. Perilaku anomali ini merupakan indikator awal upaya ekstraksi data dan potensi pelanggaran. Fungsinya adalah secara pro aktif mengidentifikasi pelanggaran, sehingga memungkinkan pelanggan memblokir transfer data sensitif lebih lanjut sebelum ancaman menyebabkan paparan data yang luas.
- Lingkungan Pemulihan Terisolasi: Memastikan pemulihan beban kerja yang aman dan bebas malware. Lingkungan ini menggunakan pemindaian bertenaga AI yang mendalam untuk mengidentifikasi secara tepat data yang terkena dampak merusak serta titik waktu modifikasinya. Layanan ini kemudian memandu pelanggan melalui proses restorasi untuk pemulihan cepat dan bebas malware dari data aman terbaru.
Gagan Gulati, Senior Vice President and General Manager, Data Services di NetApp, mengatakan, “Dengan kemampuan baru yang didukung AI untuk mendeteksi tanda-tanda awal upaya pencurian data, di atas kemampuan unggulan kami yang sudah ada untuk mendeteksi serangan ransomware pada data terstruktur dan tidak terstruktur, kami membuat data perusahaan menjadi lebih aman. Penyimpanan adalah garis pertahanan terakhir untuk melindungi aset paling berharga pelanggan kami data dan kami terus berinovasi di atas sistem penyimpanan paling aman di dunia.”
Peningkatan ini melengkapi kepemimpinan NetApp yang sudah ada dalam ketahanan siber. Sistem NetApp ONTAP Autonomous Ransomware Protection with Artificial Intelligence (ARP/AI) yang kini mendukung data yang disimpan dalam protokol file dan block, telah menunjukkan 99% deteksi serangan ransomware full-file encryption lanjutan yang diuji dengan false positives nol dalam pengujian eksternal.
Dengan secara pro aktif mengidentifikasi pelanggaran dan memberikan forensik kepada pelanggan melalui solusi Security Information and Event Management (SIEM), NetApp memberikan peringatan dini yang sangat penting, yang memungkinkan mereka menghentikan ancaman siber sebelum ancaman tersebut berdampak pada bisnis.