Adopsi Generative AI (GenAI) di Asia Pasifik bertambah dengan sangat cepat. Diperkirakan 65% organisasi akan mengoperasikan lebih dari 50 kasus penggunaan GenAI dalam produksi pada akhir tahun 2025. Bahkan, 26% perusahaan diproyeksikan melampaui 100 kasus penggunaan produksi dalam jangka waktu yang sama. Pola adopsi yang intensif ini mendorong perusahaan untuk mengutamakan platform AI Native Cloud yang mengutamakan GPU, memiliki latensi rendah, dan siap untuk kepatuhan terhadap peraturan lokal, terutama mengingat 25% perusahaan telah memindahkan atau berencana memindahkan beban kerja AI dan data ke sovereign clouds.
Kondisi ini menciptakan kebutuhan akan solusi infrastruktur yang dapat memenuhi persyaratan kinerja sekaligus kepatuhan regulasi. Menurut laporan IDC, penyedia AI native cloud muncul sebagai mitra penting bagi perusahaan yang ingin mengoperasionalkan GenAI. IDC memproyeksikan bahwa investasi global dalam infrastruktur inference AI akan melampaui infrastruktur training pada akhir tahun 2025, hal ini menggarisbawahi pentingnya strategis penyedia AI-native cloud dalam memfungsikan Generative AI kelas perusahaan.
Penetapan Standar Bagi Penyedia AI-Native Cloud
Penyedia AI-Native Cloud yang terspesialisasi menetapkan standar baru dengan strategi yang berbeda-beda, masing-masing dengan fungsi khusus:
- GMI Cloud, yang merupakan NVIDIA Reference Platform Partner, menawarkan akses ke arsitektur GPU terbaru dengan AI Inference Engine miliknya. Fungsi ini dirancang untuk latensi sangat rendah dan skalabilitas elastis, yang secara spesifik menangani kebutuhan mulai dari real-time inference hingga kepatuhan sovereign cloud.
- CoreWeave memberikan skala besar dengan GPU-as-a-Service untuk beban kerja model yang besar.
- Nebius berfokus pada implementasi khusus domain dengan cluster GPU canggih.
- Lambda Labs berfokus pada layanan padat GPU yang dioptimalkan untuk efisiensi energi.
“Kemunculan GenAI dan AI agent sedang mengubah tumpukan teknologi yang semula linier menjadi ekosistem dinamis, mengubah permintaan infrastruktur, dan mendefinisikan ulang peran di seluruh lanskap teknologi,” said Deepika Giri, head of research, Asia Pasifik, IDC