Phishing Masih Jadi Biang 21% Insiden Kemanan Siber

Kaspersky memperbarui Automated Security Awareness Platform untuk membantu perusahaan membangun pelatihan keamanan siber yang lebih adaptif, relevan, dan sesuai dengan risiko manusia.

Insiden keamanan siber yang dipicu oleh faktor manusia masih menjadi tantangan besar bagi perusahaan di seluruh dunia. Dalam laporan Kaspersky berjudul Redefining the Human Factor in Cybersecurity, respons karyawan terhadap serangan phishing tercatat sebagai salah satu penyebab utama insiden siber, menyumbang 21 persen dari total kasus. Temuan ini menegaskan bahwa kesadaran dan pelatihan keamanan bagi karyawan merupakan elemen krusial dalam strategi perlindungan organisasi.

Tantangan tersebut diperkirakan akan semakin kompleks. Riset lanjutan Kaspersky menunjukkan bahwa serangan rekayasa sosial diprediksi meningkat lebih cepat dibandingkan jenis serangan lainnya. Sebanyak 87 persen responden percaya bahwa efektivitas serangan rekayasa sosial akan semakin tinggi seiring dengan pemanfaatan alat berbasis kecerdasan buatan. Kondisi ini menciptakan kebutuhan nyata akan program pelatihan keamanan siber yang adaptif, kontekstual, dan terus diperbarui.

Pelatihan Keamanan Lebih Fleksibel dengan SCORM dan PDF

Kaspersky menghadirkan pembaruan pada Kaspersky Automated Security Awareness Platform (Kaspersky ASAP) dengan menambahkan dukungan penuh untuk format PDF dan Sharable Content Object Reference Model (SCORM). SCORM merupakan standar industri untuk distribusi dan pengelolaan konten e-learning, yang memungkinkan organisasi membangun program pelatihan keamanan siber yang sepenuhnya dapat disesuaikan dengan infrastruktur, profil risiko, dan kebijakan internal mereka.

Pembaruan ini dirancang untuk mengatasi sejumlah kendala yang umum dihadapi perusahaan, mulai dari tingginya insiden akibat faktor manusia, lamanya waktu pengelolaan pelatihan, hingga risiko kepatuhan terhadap regulasi. Dengan dukungan SCORM, perusahaan kini dapat mengunggah, melacak, dan mengelola materi pembelajaran berbasis SCORM mereka sendiri langsung di dalam platform. Sementara itu, dukungan format PDF memungkinkan percepatan penyusunan materi pelatihan yang lebih sederhana namun tetap relevan.

Kemampuan mengintegrasikan materi eksternal juga membuka peluang bagi organisasi untuk menyesuaikan pelatihan dengan tumpukan teknologi dan ancaman yang spesifik terhadap industri atau wilayah mereka. Perusahaan yang sebelumnya telah berinvestasi dalam kursus SCORM pihak ketiga atau modul pelatihan internal kini dapat memanfaatkan kembali aset tersebut tanpa hambatan, sekaligus memperkuat postur keamanan siber secara menyeluruh.

Pendekatan ini menggabungkan konten bawaan Kaspersky yang disusun berdasarkan kasus nyata oleh para ahli keamanan global dengan materi internal pelanggan, menciptakan strategi manajemen risiko manusia yang bersifat best-of-breed. Organisasi dapat melengkapi skenario serangan siber terkini dari Kaspersky dengan kebijakan internal, alur kerja unik, serta pembelajaran spesifik industri, sehingga pelatihan menjadi lebih relevan dan mudah dipahami oleh karyawan.

“Perilaku manusia tetap menjadi salah satu elemen paling tidak terduga dalam keamanan siber dan juga salah satu yang paling mudah dieksploitasi oleh penyerang. Dengan menambahkan dukungan SCORM ke Kaspersky Automated Security Awareness Platform, kami memberikan organisasi fleksibilitas untuk membangun program pelatihan yang benar-benar sesuai dengan realitas internal mereka. Dengan menggabungkan konten yang dikembangkan oleh para ahli Kaspersky dan data serangan dunia nyata, pembaruan ini memberdayakan perusahaan untuk menciptakan program kesadaran yang lebih adaptif, relevan, dan berdampak daripada sebelumnya.” kata Svetlana Kalashnikova, Security Awareness expert di Kaspersky.