Prosesor AMD Bantu Pengujian Simulasi Tabrak Nissan

(Source: AMD)

Simulasi uji tabrak kendaraan memungkinkan Nissan untuk berinovasi lebih cepat dan menghadirkan kendaraan yang lebih aman di jalanan. Dengan meningkatnya persyaratan pengembangan kendaraan, mulai dari drivetrain listrik baru hingga peraturan keselamatan yang lebih ketat, para insinyur Nissan harus menjalankan ribuan simulasi. Namun, uji simulasi tabrak adalah beban kerja paling mahal dalam rangkaian Computer Aided Engineering (CAE) milik Nissan, dan perangkat lunaknya dilisensikan berdasarkan waktu penggunaan. Kondisi ini berisiko meningkatkan biaya.

Sebagai respons terhadap situasi ini, pada tahun 2021 Nissan beralih dari menjalankan simulasi CAE di pusat data miliknya ke layanan cloud. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan dan mengurangi kapasitas High Performance Computing (HPC) sesuai dengan permintaan beban kerja. Perpindahan ini merupakan manfaat besar dibandingkan pengaturan di pusat data sebelumnya. Namun, tim teknik Nissan selalu mencari optimalisasi yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, ketika tim Microsoft Azure mengatakan bahwa VM dengan prosesor AMD EPYC dapat memberikan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan penyedia cloud mereka sebelumnya, Nissan ingin mempelajarinya lebih lanjut. Perusahaan otomotif terkemuka di dunia ini kemudian melakukan pengujian yang ketat menggunakan data benchmark dan simulasi perangkat lunak CAE untuk memverifikasi klaim tersebut.

Hasil pengujian Tabrak

Hasil pengujian yang dilakukan oleh Nissan menunjukkan bahwa kinerja VM dengan instansi Microsoft Azure yang ditenagai CPU AMD EPYC 30% lebih baik dibandingkan penyedia cloud sebelumnya. Meskipun biaya untuk setiap instansi VM mungkin lebih tinggi, kinerja yang lebih cepat memungkinkan Nissan menyelesaikan simulasi dalam waktu yang lebih singkat.

Kecepatan simulasi yang meningkat ini memberikan manfaat ganda. Peningkatan kecepatan sebesar 30% memungkinkan tim teknik Nissan untuk dengan cepat memberikan umpan balik hasil kembali ke tim desain produk. Alur kerja yang lebih cepat ini pada akhirnya mempercepat inovasi produk dan memastikan Nissan tetap berada di garis depan dalam pengembangan kendaraan.

Manfaat signifikan lainnya adalah penghematan biaya. Kinerja yang lebih cepat dan waktu penyelesaian yang lebih singkat membuat biaya keseluruhan untuk simulasi tabrak HPC menurun sebesar 20%. Mengingat skala operasi Nissan, penghematan biaya ini mencapai jutaan dolar. Ini adalah penghematan yang sangat besar dan berdampak langsung pada profitabilitas perusahaan.

Seluruh proses migrasi lingkungan CAE ke Azure dan pengujian internal untuk mengevaluasi kinerja perangkat lunak simulasi tabrak serta stabilitas lingkungan diselesaikan hanya dalam enam bulan. Kecepatan implementasi ini menunjukkan bahwa Nissan dapat dengan cepat memanfaatkan teknologi baru untuk mendapatkan keuntungan yang jelas tanpa mengganggu alur kerja yang sudah ada.

Armada cloud Azure milik Nissan yang menggunakan VM HBv4 dengan CPU AMD EPYC Gen 4 telah mengubah kinerja perangkat lunak CAE perusahaan. Kepadatan core yang luar biasa hingga 176 core per VM memungkinkan perusahaan mengurangi jumlah VM dan, dengan demikian, mengurangi jumlah lisensi perangkat lunak yang dibutuhkan. Hasilnya, Kinerja VM 30 persen lebih baik dengan instansi Microsoft Azure yang ditenagai CPU AMD EPYC dibandingkan penyedia cloud sebelumnya.