(Source: Freepik)
Agen AI yang mampu bertindak dan bernalar secara mandiri, dipandang oleh konsumen sebagai alat potensial untuk menyederhanakan berbagai aspek kehidupan mereka. Menariknya, permintaan konsumen terhadap agen AI ini tidak seragam, melainkan dibentuk oleh berbagai tipe kepribadian. Riset terbaru dari Salesforce yang melibatkan 2.552 konsumen di Amerika Serikat berhasil mengidentifikasi empat persona berbeda yang tertarik pada agen AI, yaitu The Life-Hacker, The Tastemaker, The Minimalist, dan The Smarty Pants. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan dalam mengembangkan solusi AI yang benar-benar relevan dengan kebutuhan pengguna.
Terlihat di riset Salesforce ini bahwa motivasi utama konsumen dalam menggunakan agen AI adalah untuk mempermudah hidup mereka, membantu mengambil keputusan yang lebih baik, dan mengelola kelebihan informasi. Berbeda dengan fokus bisnis yang cenderung pada efisiensi operasional, konsumen lebih menghargai alat yang secara langsung meningkatkan kualitas hidup dan pengalaman pribadi mereka. The Smarty Pants (43% responden) menghargai pengambilan keputusan berdasarkan informasi, The Minimalist (22%) memprioritaskan penyederhanaan, The Life-Hacker (16%) mencari efisiensi, dan The Tastemaker (15%) menginginkan rekomendasi yang dipersonalisasi.
Setiap persona memiliki kebutuhan spesifik terhadap agen AI. The Smarty Pants menginginkan agen AI yang mampu memberikan analisis mendalam terhadap berbagai opsi dan menyajikan informasi secara jelas, memfasilitasi pengambilan keputusan yang percaya diri dan strategis. Mereka ingin agen AI menguraikan informasi kompleks agar mudah dipahami. Sementara itu, The Minimalist, yang umumnya kurang nyaman dengan AI, menginginkan agen yang menyederhanakan proses pengambilan keputusan dan menangani tugas-tugas untuk “membersihkan piring” mereka, mendukung gaya hidup yang ramping dan minim stres.
Berbeda lagi dengan The Life-Hacker yang melek teknologi; mereka menginginkan agen AI yang membantu melakukan sesuatu lebih cepat, memaksimalkan efisiensi, melakukan berbagai tugas di saat bersamaan, dan bertindak sebagai manajer proyek pribadi untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Terakhir, The Tastemaker, yang didominasi oleh Gen Z dan milenial, menginginkan agen AI yang memberikan rekomendasi personal dan terkurasi untuk acara, restoran, produk, dan lainnya, yang sesuai dengan selera dan preferensi unik mereka.
Memahami persona-persona ini sangat penting bagi bisnis. Konsumen saat ini menilai pengalaman yang diberikan perusahaan sama pentingnya dengan produk atau layanannya. Kehadiran agentic AI diprediksi akan meningkatkan ekspektasi pelanggan lebih tinggi lagi, menjadikan pengalaman yang personal, proaktif, dan percakapan sebagai standar baru.
“Kemampuan agen untuk mempersonalisasi layanan berdasarkan ciri-ciri setiap individu akan membuka peluang luar biasa bagi merek dan konsumen seiring dengan berkembangnya teknologi ini.” Kata Vala Afshar, Chief Digital Evangelist di Salesforce,