
(Source: IDC)
Pasar perangkat lunak keamanan di Asia/Pasifik tidak termasuk Jepang dan Tiongkok (APeJC) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai $7,5 miliar pada tahun 2024, dengan peningkatan 17,2% dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini didorong oleh inovasi kecerdasan buatan (AI) yang pesat, meningkatnya permintaan akan solusi berbasis platform, dan mandat privasi data yang makin ketat. Kondisi ini menunjukkan bahwa organisasi di wilayah tersebut makin menyadari pentingnya investasi dalam keamanan siber yang lebih maju, terutama di tengah evolusi ancaman yang didorong oleh GenAI.
Gurpal Singh, senior research manager, IDC Asia/Pasifik, mengatakan, “Seiring berkembangnya serangan siber dengan AI generatif (GenAI), CISO beralih ke platform keamanan terpadu dengan AI yang tertanam untuk mendapatkan visibilitas waktu nyata dan respons ancaman yang lebih cepat.”
Fungsi Adopsi Keamanan
Fungsi utama dari adopsi AI dalam keamanan yaitu peningkatan efisiensi operasional dan penguatan ketahanan strategis bagi organisasi di Asia/Pasifik. GenAI juga membuka aliran pendapatan baru bagi vendor keamanan karena mereka meluncurkan peningkatan AI native yang memberikan semangat baru pada beberapa segmen keamanan yang sudah matang. Bank dan IT/ITeS menjadi yang terdepan, dan sudah menjalankan AI copilot di dalam pusat operasi keamanan mereka. IDC memperkirakan pendapatan pasar perangkat lunak keamanan APeJC akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 12,4% selama periode 2024-2029, mencapai $13,4 miliar pada akhir 2029.
Lingkungan hybrid dan multi-cloud kini menjadi standar, yang meningkatkan kerumitan beban kerja dan mengekspos celah dalam model keamanan tradisional. Hal ini mendorong adopsi Cloud Native Application Protection Platforms (CNAPP), Endpoint Detection and Response (EDR), dan cloud native Extended Detection and Response (XDR), terutama di sektor perbankan, layanan keuangan, dan ritel yang berfokus pada digital. Pertumbuhan dalam Customer Identity and Access Management (CIAM) juga didukung oleh pasar besar dan super app di India dan Asia Tenggara.
Kenaikan Tarif AS Berdampak Terhadap IT
Meskipun terdapat tantangan ekonomi makro, keamanan tetap menjadi prioritas strategis dan pendorong nilai bisnis jangka panjang. Kenaikan tarif Amerika Serikat telah memperkenalkan risiko kebijakan yang diperhitungkan banyak organisasi dalam perencanaan keamanan mereka. Biaya perangkat keras yang meningkat mempercepat pergeseran ke keamanan berbasis cloud dan terkelola, memperpanjang siklus pembaruan perangkat, dan mendorong pembelian lebih awal. Pada saat yang sama, mandat kepatuhan yang lebih kuat dan peningkatan infrastruktur mempertahankan permintaan untuk perangkat inti seperti firewall generasi berikutnya dan Unified Threat Management (UTM).










