
Kebutuhan energi global yang terus melonjak menuntut kemampuan untuk menemukan cadangan minyak dan gas secara cepat dan akurat. ExxonMobil, raksasa energi dunia, menggandeng Hewlett Packard Enterprise (HPE) dan NVIDIA melalui superkomputer canggih untuk memberikan solusi yang diperlukan global
Cadangan energi yang tersisa sering terletak di lokasi yang terpendam dalam dan lingkungannya kompleks, seperti di dasar laut hingga kedalaman 3 mil. Tanpa teknologi pemetaan berpresisi tinggi, eksplorasi akan berisiko memboroskan biaya, waktu, dan berpotensi merusak lingkungan. Superkomputer HPE memungkinkan pencitraan seismik 4D, lompatan dari teknologi 3D, untuk memvisualisasikan dinamika cadangan secara real-time, meminimalkan risiko sekaligus memaksimalkan efisiensi.
Sejarah inovasi ExxonMobil dimulai 50 tahun lalu saat mereka mempelopori pencitraan seismik 3D. Teknologi ini menggunakan pantulan gelombang suara untuk memetakan struktur geologi bawah tanah, sehingga mengubah cara industri energi menemukan cadangan. Namun, kebutuhan akan analisis yang lebih dinamis muncul, bagaimana memantau pergerakan fluida (seperti minyak atau gas) dalam reservoir dari waktu ke waktu? Jawabannya adalah seismik 4D, yang menambahkan dimensi waktu ke dalam model 3D. Sayangnya, pemrosesan data sebesar ini mustahil dilakukan tanpa dukungan komputasi supercepat.
Di sinilah peran superkomputer Discovery 6 hasil kolaborasi HPE dan NVIDIA. Dilengkapi 4.032 chip NVIDIA GH200 dan teknologi pendingin cair HPE, sistem ini mampu melakukan 222 kuadriliun operasi per detik, atau 4x lebih cepat dari generasi sebelumnya. Kecepatan ini memangkas waktu analisis data seismik dari sebelumnya berbulan-bulan menjadi hitungan hari atau bahkan jam. Hasilnya, tim eksplorasi ExxonMobil bisa melihat perubahan reservoir secara real-time, menentukan titik pengeboran optimal, dan mendeteksi indikator hidrokarbon dengan akurasi lebih tinggi. Citra resolusi ultra-tinggi juga mempersempit area eksplorasi, sehingga memberikan dampak positif mengurangi gangguan pada ekosistem laut.
Efeknya terhadap industri energi sangat signifikan. Selain mempercepat penemuan cadangan, Discovery 6 menghemat biaya operasional dan meningkatkan keberhasilan pengeboran. Manajemen reservoir pun menjadi lebih efektif, karena perusahaan bisa memprediksi pergerakan minyak/gas dan menyesuaikan strategi produksi. Bahkan, teknologi ini membuka peluang untuk memetakan sumber energi bersih seperti panas bumi, atau memantau aktivitas gempa.
Keberhasilan proyek ini membuktikan bahwa komputasi kinerja tinggi (HPC) bukan hanya alat eksplorasi fosil, tetapi juga pilar inovasi multidisiplin. Di masa depan, superkomputer seperti Discovery 6 bisa digunakan untuk simulasi perubahan iklim dan riset material energi terbarukan. Kolaborasi antara energi dan teknologi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan hari ini, tetapi juga menjawab tantangan keberlanjutan di masa depan.







