Survei Gartner Ungkapkan Serangan AI Punya Risiko Tinggi

Gartner, Inc. Merilis laporan survei berjudul “Emerging Risks Trends Reports” yang mengungkapkan bahwa serangan siber yang diperkuat AI menjadi ancaman utama bagi perusahaan dengan angka risiko sebesar 80% selama tiga kuartal berturut-turut.

Selain ancaman AI, survei yang melibatkan 286 eksekutif dan manajer senior bidang risiko dan jaminan ini juga mengidentifikasi risiko baru lainnya yang dihadapi perusahaan, seperti ketidakpastian lingkungan regulasi dan hukum yang semakin kompleks akibat dinamika politik global.

Ketidakpastian hukum dan peraturan saat ini menghadirkan tantangan kompleks bagi berbagai sektor. Selain risiko hukum dan peraturan yang umum, perubahan dalam undang-undang ketenagakerjaan dan kebijakan ekonomi juga berpotensi menimbulkan dampak yang luas, terutama pada perdagangan dan rantai pasokan. 

“Dua risiko baru yang muncul terkait dengan kompleksitas lingkungan TI dan politik yang sangat terlihat oleh para eksekutif dan dewan direksi akibat kejadian terkini, sementara pemilihan umum AS mendatang menjadi berita utama mengenai proposal regulasi, perdagangan, dan proposal lainnya dari para kandidat, perusahaan mengalami kesulitan untuk mempertimbangkan dampak risiko dari banyak skenario yang mungkin terjadi,” kata Zachary Ginsburg, Senior Director, Research in the Gartner Risk & Audit Practice.

Penggunaan AI yang semakin meningkat telah membuka peluang baru bagi para pelaku kejahatan siber untuk mengembangkan serangan yang lebih personal dan efektif. Dengan memanfaatkan kemampuan AI untuk menganalisis data dalam skala besar, para pelaku dapat mengidentifikasi kelemahan sistem keamanan perusahaan dan merancang serangan yang tepat sasaran. Beberapa contoh serangan AI yang semakin sering terjadi antara lain, deepfake, phising yang dipersonalisasi sesuai dengan data korban, dan malware yang dapat menghindari sistem keamanan.

Survei Gartner menunjukkan bahwa lanskap risiko bisnis semakin kompleks dan dinamis. Perusahaan perlu terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dan mengambil langkah proaktif untuk melindungi bisnis mereka. Dengan memahami risiko yang dihadapi dan menerapkan langkah-langkah mitigasi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan ketahanan mereka terhadap berbagai ancaman.