Teknologi Intel Jadi Harapan Lestarikan Satwa Langka Beruang Marsican

(Source: Intel)

Untuk melindungi beruang cokelat Marsican, subspesies beruang Eurasia yang nyaris punah, upayanya kini dibantu oleh teknologi kecerdasan buatan atau AI. Kolaborasi antara asosiasi Salviamo L’Orso, Intel, dan Universitas L’Aquila menghadirkan Wild Animals Detection and Alert System (WADAS). Sistem ini memanfaatkan prosesor Intel Core Ultra 200V dan toolkit OpenVINO untuk mendeteksi keberadaan satwa liar secara real-time di Taman Nasional Abruzzo, Lazio, dan Molise, Italia.

WADAS dirancang untuk beroperasi tanpa GPU khusus atau infrastruktur cloud, sehingga mudah diterapkan di area terpencil. Prosesor Intel Core Ultra 200V mengoptimalkan kinerja AI melalui pembagian tugas antara Neural Processing Unit (NPU) dan GPU terintegrasi. NPU bertugas mendeteksi objek seperti hewan, mobil, atau manusia, sementara GPU melakukan klasifikasi spesies seperti beruang, rusa,dan serigala.

Selain memberikan respon cepan ke petugas taman, WADAS terhubung dengan perangkat IoT untuk tindakan preventif. Sistem dapat mengaktifkan rambu jalan bercahaya saat mendeteksi pergerakan beruang di dekat jalan raya, sehingga mengurangi risiko kecelakaan fatal. Smart feeder juga dioperasikan untuk mengarahkan pergerakan satwa menjauhi permukiman warga.

“Taman Nasional Abruzzo, Lazio, dan Molise merupakan salah satu kawasan alam tertua yang dilindungi di Italia, di mana spesies satwa liar yang terancam punah hidup berdampingan dengan masyarakat lokal dalam keseimbangan. AI berpotensi meningkatkan keamanan koeksistensi ini dengan menggunakan sensor waktu nyata, data, dan aktuator, meningkatkan keselamatan masyarakat sekaligus melindungi satwa liar,” kata Stefano Dell’Osa, arsitek perangkat lunak keselamatan fungsional di Intel, ketua proyek di WADAS, dan sukarelawan di Salviamo L’Orso.

Proyek WADAS tidak hanya menjadi bukti peran teknologi dalam konservasi satwa langka, tetapi juga menunjukkan bagaimana hardware hemat daya seperti Intel Core Ultra 200V dapat diadaptasi untuk tujuan lingkungan. Dengan klasifikasi akurat dan respons real-time, sistem ini menjadi harapan baru bagi kelestarian beruang Marsican yang tersisa kurang dari 60 individu di alam liar.