Artificial Intelligence (AI) telah menjadi kekuatan disruptif yang menjanjikan dalam dunia bisnis. Kemajuannya memengaruhi berbagai aspek operasional seperti penjualan, layanan, pemasaran, keuangan, hukum, dan sumber daya manusia. Namun, banyak pemimpin perusahaan yang belum punya strategi untuk mengimplementasikan AI dari tahap percobaan hingga produksi penuh untuk mendapatkan nilai nyata.
Untuk mengatasi tantangan ini, Salesforce telah mengidentifikasi tiga elemen kunci untuk kesuksesan AI: fondasi data yang kuat, lapisan kepercayaan AI, dan pengalaman pengguna (UX) yang kontekstual. Dengan menggabungkan ketiga elemen ini, perusahaan seperti AAA, ADP, dan Turtle Bay telah berhasil mengimplementasikan AI berskala besar, yang ujungnya mampu menghasilkan peningkatan produktivitas penjualan, resolusi layanan pelanggan yang lebih cepat, dan kampanye pemasaran dengan konversi lebih tinggi.
Salah satu masalah utama dalam penerapan AI adalah data yang terfragmentasi dalam berbagai silo, seperti aplikasi cloud, database, dan data lake. Data yang digunakan untuk melatih model AI seringkali tidak lengkap atau tidak relevan, sehingga sebagai akibatnya menghasilkan output yang tidak konsisten. Untuk mengatasi hal ini, Salesforce mengembangkan Data Cloud, platform yang mengintegrasikan data terstruktur dan tidak terstruktur dari berbagai sumber, membersihkan, dan mempersiapkannya untuk digunakan oleh karyawan, analitik, dan sistem AI.
Dengan Data Cloud, data real-time seperti kunjungan prospektif ke situs web dapat langsung diakses dan digunakan untuk menginformasikan tim penjualan, memungkinkan respons yang lebih cepat dan tepat waktu. Pendekatan ini dapay membantu perusahaan memanfaatkan data yang sebelumnya terisolasi, meningkatkan analisis, pengambilan keputusan, dan otomatisasi AI, serta menghasilkan hasil bisnis yang lebih baik.