Tren Robotika yang Perlu Diamati Perusahaan

(Source: Freepik)

Robot saat ini sudah berbeda jauh dari sekadar alat biasa, mereka adalah entitas dinamis yang bisa melakukan berbagai tugas kompleks yang dulu hanya ada di fiksi ilmiah. Kemampuan robot telah melampaui trik dan hal baru, kini mereka dapat membantu pekerjaan rumah tangga dengan sangat efisien, tampil dalam pertunjukan tari, hingga mengangkat beban berat. Nilai sebenarnya dari robot-robot ini akan terlihat jelas ketika mereka memperluas kemampuan agen digital ke dunia fisik, membuka potensi besar untuk mendukung dan meningkatkan kapasitas manusia di berbagai sektor penting.

Nilai sebenarnya dari robotika semakin jelas terlihat, terutama karena sektor-sektor penting seperti perawatan kesehatan dan konstruksi terus menghadapi kelangkaan tenaga kerja. Robot memiliki kemampuan untuk mendukung dan meningkatkan kapasitas manusia. Bayangkan saja robot yang membantu perawat, guru, petugas pemadam kebakaran, personel tanggap bencana, dan paramedis, memungkinkan para profesional ini untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan berpusat pada interaksi manusia. Selain itu, robot berpotensi besar untuk membantu perawatan lansia, memastikan layanan yang lebih cepat di sektor ritel dan perhotelan selama masa ramai, serta membantu pemeliharaan ruang publik dan pribadi dalam skala yang jauh lebih besar dari yang bisa kita lakukan saat ini.

Salesforce Futures telah berdiskusi dengan para ahli robotika untuk memahami prediksi masa depan di bidang ini. Dari percakapan tersebut, terungkaplah tiga kekuatan teknologi dan strategis yang perlu diperhatikan oleh para pemimpin bisnis. Salah satunya adalah konvergensi kecerdasan digital dan fisik. Berkat peningkatan signifikan dalam kecerdasan buatan (AI), kini mesin dapat memahami dan berinteraksi lebih baik dengan lingkungannya. Dulu, robot kesulitan memahami lingkungan dan menjalankan tugas rumit karena keterbatasan dalam memproses informasi. 

Namun, kemajuan deep learning mempercepat kemampuan robot untuk melihat, memahami, dan merespons sekitarnya. Juan Carlos Niebles, Direktur Penelitian di Salesforce, menjelaskan bahwa persepsi AI berkembang pesat setelah disadarinya kecepatan evolusi deep learning. Model Aksi Bahasa Visi yang baru, yang disebut Niebles sebagai LLM untuk robot, seperti Nvidia Isaac GROOT N1, menunjukkan arah masa depan robot humanoid serbaguna yang memiliki kemampuan penalaran dan keterampilan modular.

Kekuatan selanjutnya yang mendorong masa depan robotika adalah tingginya permintaan untuk transformasi layanan perusahaan. Meskipun robot humanoid sering kali mencuri perhatian, banyak aplikasi robotik yang bernilai tinggi dalam konteks bisnis sering kali terabaikan. Salesforce melihat peluang besar pada implementasi praktis dan kasus penggunaan robot di perusahaan, terutama di sektor layanan. Semua tugas ini dikelola melalui platform seperti Slack, Agentforce, dan Field Service. Contoh ini menggambarkan sebuah skenario di mana manajemen aset, otomatisasi, dan kecerdasan perusahaan bersatu untuk menghadirkan layanan yang lebih baik dan efisien di berbagai industri.

“Perbatasan layanan lapangan berikutnya bukanlah tentang menggantikan pekerja manusia, tetapi menambah tenaga kerja dengan robotika cerdas yang dapat menangani tugas-tugas yang berulang, berbahaya, atau sulit dijangkau,” ujar Taksina Eammano, EVP & GM of Field Service, Salesforce.

Kekuatan ketiga yang perlu dipertimbangkan adalah kompleksitas dalam mengimplementasikan robotika di dunia fisik. Meskipun ada antusiasme terhadap skala large language model, banyak ahli mengakui bahwa tantangan masih ada sebelum robot humanoid serbaguna bisa diterima secara luas.

Tantangan hardware menjadi yang pertama, meliputi masalah daya baterai, biaya, pemeliharaan, dan koordinasi armada, yang semuanya masih menjadi hambatan nyata bagi para insinyur. Kedua, pengoperasian robot ini dengan aman juga merupakan tantangan besar. Robot humanoid, meskipun terlihat lincah, sebenarnya sangat berat, sehingga menimbulkan risiko jika terjadi kecelakaan. Terakhir, interaksi manusia-robot (HRI) adalah bidang yang kompleks dan penuh nuansa. Asumsi tentang cara robot berinteraksi dengan manusia sering kali tidak sesuai dengan kenyataan. Gerakan robot yang tersentak-sentak dan tidak terduga bisa memicu respons fight-or-flight pada manusia, meningkatkan risiko tabrakan bahkan pada kecepatan rendah.