Zebra Technologies mengungkapkan tren industri 2025 dengan menyoroti bagaimana inovasi teknologi mendorong transformasi di sektor manufaktur, logistik, retail, dan kesehatan. Kontribusi ekonomi keempat sektor ini sangat signifikan di Indonesia. Manufaktur masuk lima besar penyumbang PDB (2024), logistik melonjak akibat peningkatan mobilitas, sektor perdagangan termasuk ritel mencatat nilai transaksi Rp1.682,3 triliun (2024), dan belanja kesehatan mencapai Rp560-580 triliun per tahun. Tekanan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan respons terhadap kebutuhan konsumen mendorong transformasi digital di semua lini.
Sektor manufaktur fokus pada pemeliharaan prediktif berbasis AI untuk mengurangi downtime mesin. Solusi ini dipadukan dengan sistem machine vision guna memastikan kualitas produk. Tantangan utama adalah integrasi platform yang masih terfragmentasi, sehingga investasi dalam komputasi mobile, RFID, dan konektivitas berkecepatan tinggi menjadi kunci. Faktor geopolitik juga mendorong diversifikasi rantai pasokan, memaksa perusahaan mengoptimalkan operasi dengan teknologi real-time.
Di logistik, RFID dengan serialisasi memudahkan produk sensitif seperti obat-obatan dalam rantai dingin dapat dilacak. AI digunakan untuk mengoptimalkan rute pengiriman, merespons gangguan geopolitik, dan memenuhi ekspektasi pengiriman same-day e-commerce. Teknologi real-time tracking dan proof of handling (bukti penanganan) menjadi standar baru untuk menjamin keandalan, terutama di tengah pertumbuhan nilai sektor logistik yang mencapai 4,86% pada 2024.
Sektor ritel juga mengalami transformasi melalui integrasi teknologi digital. Perusahaan ritel memanfaatkan AI untuk memberikan insight yang mendalam mengenai inventaris, penjualan, dan layanan pelanggan. Penggunaan solusi layanan mandiri seperti scan-and-go serta perangkat mobile membantu meningkatkan produktivitas karyawan dan mencegah kehilangan barang melalui sistem RFID. Transformasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperbaiki pengalaman pelanggan secara signifikan.
Sektor kesehatan memanfaatkan 5G untuk mendukung telemedicine dan pencitraan holografik, dengan investasi infrastruktur jaringan mencapai Rp15 triliun pada 2025. AI digunakan untuk analisis preskriptif guna membantu keputusan klinis, tanpa menggantikan peran dokter. Rantai pasokan digital memastikan ketersediaan alat medis tepat waktu, sementara augmented intelligence meningkatkan efisiensi administratif. Dengan belanja kesehatan yang mencapai Rp580 triliun, transformasi ini diharapkan memperluas akses layanan di daerah terpencil.