
(Source: Freepik)
Kita akan melihat konsumen mulai memberdayakan agen AI untuk menjelajahi, memilih, membeli, dan mengelola berbagai kebutuhan mereka. Perubahan fundamental ini menuntut adanya kepercayaan yang kokoh, tidak hanya dari pengguna, tetapi juga dari insitusi keuangan dan penjual, terhadap kemampuan pembayaran yang dilakukan oleh agen AI.
Salah satu visi utama yang diusung Visa ialah kemungkinan konsumen di masa depan akan dapat mendelegasikan tugas pencarian, pemilihan, pembelian, hingga pengelolaan transaksi kepada agen AI yang bertindak atas nama mereka. Agar agen AI ini dapat berfungsi secara efektif dalam proses perdagangan, kepercayaan dalam hal pembayaran menjadi sangat krusial. Visa hadir untuk memastikan kepercayaan ini, baik dari sisi pengguna, bank, maupun penjual, dengan menyediakan jembatan yang aman bagi agen AI untuk bertransaksi di dalam jaringannya.
Kali ini Visa memperkenalkan Visa Intelligent Commerce. Ini adalah langkah yang membuka jaringan pembayaran Visa bagi pengembang dan insinyur yang tengah membangun aplikasi perdagangan berbasis AI. Dengan membuka akses ke infrastruktur, standar, dan kapabilitas jaringannya, Visa memungkinkan berbagai pihak, termasuk platform AI, perusahaan teknologi, bank, fintech, dan merchant, untuk berinovasi dan mengintegrasikan pembayaran Visa ke dalam pengalaman perdagangan yang didukung AI.
Peran agen AI ini diproyeksikan akan membawa perubahan besar dalam cara kita berbelanja. Mereka dapat menyederhanakan tugas-tugas rutin seperti pemesanan kebutuhan sehari-hari, hingga menangani pencarian dan keputusan yang lebih kompleks, seperti mendapatkan tiket acara yang sulit diakses.
“Ini akan menjadi perubahan transformatif, membawa lebih banyak keajaiban dan kenyamanan pada pengalaman konsumen dan menciptakan dunia baru yang akan selamanya mengubah cara kita berbelanja dan membeli,” ujar Jack Forestell, Chief Product and Strategy Officer Visa.









