-min.jpg)
Perusahaan teknologi asal China semakin menguatkan posisinya di kancah global, terutama di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). DeepSeek, dan Manus AI menjadi sorotan menyusul peluncuran inovasi model AI terbaru mereka mereka. Baidu tidak mau ketinggalan dengan mengumumkan peluncuran dua model terbarunya, ERNIE 4.5 dan ERNIE X1, sekaligus mempercepat akses gratis ke chatbot ERNIE Bot untuk publik. Langkah ini memperlihatkan ambisi China dalam memimpin persaingan teknologi AI dunia.
ERNIE 4.5 adalah model dasar (foundation model) multimodal terbaru Baidu yang mampu memahami dan memproses teks, gambar, audio, dan video secara terintegrasi. Model ini diklaim mengungguli GPT-4.5 dalam berbagai benchmark, namun ditawarkan dengan harga hanya 1% dari biaya GPT-4.5. Untuk input, harganya dimulai dari Rp0,004 per 1.000 token, sedangkan output seharga Rp0,016 per 1.000 token. Kemampuannya mencakup peningkatan logika, penalaran, memori, serta pengurangan halusinasi (kesalahan pembuatan konten). Teknologi seperti FlashMask dan Heterogeneous Multimodal Mixture-of-Experts menjadi kunci peningkatan performanya.
Sementara itu, ERNIE X1 adalah model penalaran “berpikir mendalam” yang dirancang untuk tugas kompleks seperti analisis dokumen, generasi gambar AI, hingga pencarian akademis. Model ini memiliki kemampuan menggunakan berbagai alat (tool use), seperti membaca halaman web, membuat peta konsep (TreeMind), dan mencari informasi bisnis. Performanya disebut setara dengan DeepSeek R1, tetapi dengan harga separuhnya. ERNIE X1 juga akan segera tersedia di platform komputasi awan Baidu (Qianfan) dengan harga input Rp0,002 per 1.000 token dan output Rp0,008 per 1.000 token.
Baidu berencana mengintegrasikan ERNIE 4.5 dan X1 ke produk-produk utamanya, seperti mesin pencarian Baidu dan aplikasi Wenxiaoyan. Selain itu, ERNIE Bot—chatbot berbasis AI Baidu—kini dibuka secara gratis untuk pengguna individu lebih cepat dari jadwal awal (1 April). Untuk perusahaan dan pengembang, ERNIE 4.5 sudah bisa diakses melalui API di platform Qianfan, sementara ERNIE X1 akan menyusul.
Peluncuran dua model ini menegaskan komitmen Baidu untuk terus berinvestasi di bidang AI, infrastruktur cloud, dan pusat data. Tahun 2025 diprediksi menjadi tahun penting bagi pengembangan model bahasa besar (large language models), dan Baidu berambisi memimpin dengan menghadirkan teknologi yang lebih cerdas, terjangkau, serta mudah diakses oleh masyarakat luas. Langkah ini juga memperkuat posisi China sebagai salah satu pemain kunci dalam revolusi AI global.










