NVIDIA dan Uber berkolaborasi mempercepat era robotaxi global dengan platform DRIVE AGX Hyperion 10, NVIDIA DRIVE AV, dan kekuatan AI generatif. Kolaborasi ini akan membangun ekosistem mobilitas otonom L4 terbesar di dunia, menghadirkan transportasi yang lebih aman, efisien, dan didefinisikan oleh AI.
Walaupun mobil otonom kelihatannya masih jauh untuk ditrapkan di Indonesia karena lalu-lintasnya yang ruwet, informasi ini perlu kami sampaikan agar tidak ketinggalan update. Robotaxi mentransformasi mobilitas membuat transportasi lebih aman, bersih, dan efisien. Namun, skala besar dan standar keselamatan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kendaraan Level 4 menghadirkan tantangan besar bagi industri. NVIDIA yang kelihatannya memang suka tantangan, bermitra dengan Uber untuk memperluas jaringan mobilitas L4 terbesar di dunia. Kolaborasi ini memanfaatkan armada robotaxi generasi berikutnya dan kendaraan pengiriman otonom, didukung oleh platform pengembangan kendaraan otonom terbaru NVIDIA DRIVE AGX Hyperion 10 serta software NVIDIA DRIVE AV yang dirancang khusus untuk otonomi L4.
NVIDIA DRIVE AGX Hyperion 10 adalah platform produksi referensi dengan arsitektur komputer dan perangkat sensor yang menjadikan kendaraan apa pun siap untuk L4. Bingung? Ini terjemahannya, platform ini memungkinkan produsen mobil membangun mobil, truk, dan van dengan hardware serta sensor yang sudah melewati pengujian, serta siap dipadukan dengan software mengemudi otonom yang kompatibel. DRIVE Hyperion menyediakan fondasi terpadu untuk mobilitas yang aman, terukur, dan didefinisikan oleh AI untuk mempercepat pengembangan, menurunkan biaya, serta memberikan akses ke keahlian teknik dan investasi keamanan otomotif NVIDIA.
Minus Manusia Tapi Bernalar Seperti Manusia
Melalui kemitraan ini, NVIDIA membantu Uber memperbanyak armada otonom global hingga 100.000 kendaraan mulai tahun 2027. Uber akan mengintegrasikan pengemudi manusia dan kendaraan otonom ke dalam satu jaringan layanan ride-hailing terpadu, menjembatani mobilitas berbasis manusia saat ini dengan armada masa depan yang sepenuhnya otonom. Bagian ini silakan dipikir sendiri apa maksudnya.
Selain itu, NVIDIA dan Uber mengembangkan pabrik data yang dipercepat oleh platform NVIDIA Cosmos untuk mengelola data besar yang dibutuhkan dalam pelatihan kendaraan otonom.
Produsen mobil global seperti Stellantis, Lucid, dan Mercedes-Benz kini menjadi bagian dari ekosistem L4 NVIDIA. Stellantis mengembangkan AV-Ready Platforms yang dioptimalkan untuk mendukung kemampuan L4, sementara Lucid mengembangkan fitur otonomi tingkat lanjut untuk kendaraan penumpangnya menggunakan full-stack NVIDIA AV software. Mercedes-Benz sedang menguji kolaborasi masa depan yang memadukan sistem operasi MB.OS miliknya dengan DRIVE AGX Hyperion. Di sisi lain, perusahaan truk seperti Aurora, Volvo Autonomous Solutions, dan Waabi juga membangun truk otonom L4 berbasis platform NVIDIA DRIVE.
Pendekatan otonomi NVIDIA mengandalkan kombinasi model AI foundation, large language models, dan AI generatif yang dilatih pada triliunan mil mengemudi nyata dan sintetis. Model reasoning Vision Language Action (VLA) menggabungkan pemahaman visual, penalaran bahasa alami, dan pembuatan tindakan, sehingga sistem mengemudi mandiri dapat menavigasi situasi kompleks di lingkungan perkotaan dengan kemampuan penalaran mirip manusia.
“Robotaxis menandai awal dari transformasi global dalam mobilitas. Membuat transportasi lebih aman, bersih, dan efisien,” kata Jensen Huang, founder and CEO NVIDIA. “Bersama Uber, kami sedang menciptakan kerangka kerja bagi seluruh industri untuk mengimplementasikan armada otonom secara massal, didukung oleh infrastruktur AI NVIDIA. Apa yang dulu hanya fiksi ilmiah kini dengan cepat menjadi kenyataan sehari-hari.”







