85% Proyek AI Gagal, Ini Cara Memperbaikinya

Era kecerdasan buatan (AI) telah tiba, mengubah industri dengan kecepatan yang luar biasa. Meskipun sebagian besar eksekutif sebanyak 88% mengakui kesiapan untuk transformasi berbasis AI, dan 81% telah memulai atau memperluas inisiatif AI, sebuah studi dari IDC mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan yaitu 85% proyek AI gagal mencapai tahap produksi. Ambisi untuk memanfaatkan AI sudah ada, tetapi pelaksanaan proyek terhambat oleh masalah mendasar ialah infrastruktur data yang tidak siap untuk AI.

NetApp menawarkan solusi infrastruktur data cerdas. Solusi ini mengatasi akar permasalahan dengan memfokuskan pada keamanan data di lapisan penyimpanan, membangun ketahanan, dan memajukan infrastruktur untuk membuka potensi AI secara penuh.

Data adalah sumber kekuatan AI, yang mendorong inovasi dari analisis prediktif hingga AI generatif. Namun, seiring bertambahnya nilai data, data menjadi target utama penyalahgunaan dan pelanggaran keamanan. Kebanyakan perusahaan membangun AI di atas dataset yang terfragmentasi dan memiliki tata kelola yang buruk, sering kali tanpa izin yang jelas, perlindungan yang konsisten, dan tingkat sensitivitas yang diketahui.

Pendekatan yang demikian bukan sekadar resep untuk model AI yang tidak akurat, tetapi juga ancaman serius terhadap reputasi, denda peraturan, dan risiko eksistensial bagi perusahaan. Konsekuensi dari melatih model AI canggih dengan data yang sensitif dapat melampaui kesalahan teknis, berpotensi mengungkap informasi pelanggan dan mengikis kepercayaan pemangku kepentingan.

Perkuat Infrastruktur

Solusinya terletak pada memikirkan kembali fondasi infrastruktur. Perusahaan memerlukan infrastruktur data yang siap AI yang menanamkan keamanan, privasi, dan kepatuhan langsung pada tingkat penyimpanan. Ini berarti perusahaan harus menerapkan klasifikasi data untuk mengidentifikasi data yang dapat digunakan dalam pelatihan, menegakkan guardrails agar hanya pengguna resmi yang mengakses data yang sesuai, dan mempertahankan manajemen postur end-to-end di seluruh lingkungan hybrid dan multicloud.

Lebih dari sekadar perlindungan dasar, solusi NetApp menciptakan infrastruktur yang aman dan tangguh yang dapat mengantisipasi ancaman dan beradaptasi secara waktu nyata. Sistem data cerdas menggunakan AI itu sendiri untuk deteksi anomali, secara otomatis menandai pola akses yang tidak biasa sebelum meningkat. Algoritma pembelajaran mesin, misalnya, berfungsi menganalisis aliran data untuk memprediksi dan mencegah pelanggaran, memastikan data sensitif tetap terenkripsi selama proses pelatihan AI.

Ketangguhan ini adalah kunci. Infrastruktur yang benar-benar kuat harus mencakup mekanisme redundansi dan failover, memastikan integritas data terjaga dan operasi AI berlanjut tanpa gangguan, bahkan saat terjadi kegagalan sistem. Infrastruktur ini juga mencakup arsitektur Zero Trust agar setiap permintaan akses diverifikasi tanpa memandang asalnya. Dengan mengintegrasikan elemen-elemen ini, perusahaan dapat mengubah potensi kerentanan data menjadi aset strategis. NetApp menunjukkan bahwa infrastruktur yang aman bukanlah hal yang statis, tetapi terus berevolusi seiring munculnya ancaman, menggunakan analitik canggih untuk tetap unggul.