
Generasi Z, kelompok demografis yang lahir pada akhir 1990-an hingga awal 2010-an, tengah mengubah lanskap dunia kerja. Tidak puas dengan pekerjaan penuh waktu, banyak di antara mereka yang memilih untuk mengejar minat dan menghasilkan pendapatan tambahan melalui usaha sampingan.
Sebuah penelitian terbaru dari Samsung mengungkapkan bahwa AI menjadi alat yang sangat penting agar pekerjaan sampingan Gen Z dalam mencapai kesuksesan. Dalam survei yang melibatkan lebih dari 5.000 responden Gen Z di berbagai negara, ditemukan fakta menarik. Hampir 70% Gen Z yang menggarap pekerjaan sampingan menyatakan bahwa mereka menganggap AI sebagai sumber daya yang sangat berharga dalam menjalankan usaha sampingan mereka. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.
Generasi Z menggunakan AI dalam membantu pekerja sampingan untuk dengan cepat memahami isi dokumen penting, seperti laporan rapat atau artikel penelitian. AI dapat digunakan untuk mencari ide-ide kreatif untuk konten, produk, atau layanan baru. Selain itu, AI dapat membantu dalam proses penulisan, editing, dan pembuatan desain grafis bagi para Generasi Z.
Generasi Z memiliki pandangan yang sangat positif terhadap potensi AI. Mereka sangat antusias dengan perkembangan teknologi AI dan berharap dapat memanfaatkannya untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional mereka. Selain itu, mereka juga memiliki preferensi yang kuat terhadap alat AI yang terintegrasi dengan perangkat yang sudah mereka gunakan sehari-hari, seperti smartphone dan komputer.
AI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari generasi Z, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha sampingan. Dengan kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kreativitas, AI telah membuka peluang baru bagi para pekerja sampingan Gen Z untuk mencapai kesuksesan.






