Ancaman Ransomware Makin Meluas ke Infrastruktur Kritis, INI Ancaman Paling Berbahaya Menurut FBI

Laporan “Nastiest Malware of 2024” yang dirilis OpenText menempatkan kelompok ransomware LockBit di posisi puncak untuk tahun kedua berturut-turut. LockBit dikenal dengan ketahanannya dan kemampuannya untuk terus menerus menyerang infrastruktur penting. Menurut Internet Crime Report 2023 milik FBI, LockBit terlibat dalam 175 serangan terhadap infrastruktur kritis, menunjukkan betapa seriusnya ancaman ini.

“Serangan ransomware terhadap infrastruktur kritis semakin meningkat, dan para pelaku kejahatan siber semakin menggunakan AI untuk mengembangkan ancaman yang sangat personal, yang secara signifikan membahayakan keamanan nasional dan publik,” kata Muhi Majzoub, EVP dan Chief Product Officer, OpenText.

LockBit, sebagai ransomware-as-a-service (RaaS), telah menjadi ancaman utama bagi banyak perusahaan. Kelompok ini memiliki ambisi besar untuk menyerang satu juta bisnis. Keberhasilan LockBit dalam menghindari tindakan hukum dan terus beroperasi menunjukkan betapa sulitnya memerangi ransomware.

Selain LockBit, beberapa kelompok ransomware baru juga muncul dan menjadi ancaman serius. Ransomware Akira menargetkan sektor kesehatan, manufaktur, dan keuangan dengan taktik enkripsi yang sangat agresif. Kelompok RansomHub  terkenal karena serangannya terhadap organisasi-organisasi besar, seperti Planned Parenthood. Serta ada kelompok Dark Angels yang melakukan serangan dengan terfokus dan kelompok Play Ransomware yang sangat fleksibel.

Serangan ransomware dapat menyebabkan terhentinya layanan penting, seperti pasokan listrik, air, dan komunikasi. Serangan ransomware juga dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar akibat pembayaran tebusan, hilangnya data, dan kerusakan reputasi. Serangan ransomware yang ditujukan terhadap infrastruktur kritis dapat mengancam keamanan nasional.

Dalam menanggapi peningkatan ancaman ransomware, perusahaan di seluruh dunia diproyeksikan akan meningkatkan investasi keamanan siber mereka sebesar 14,3% pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya keamanan siber semakin meningkat.