Banyak orang sering mendengar istilah firmware dan software, tetapi tidak semua tahu perbedaannya. Software atau perangkat lunak adalah program yang kita gunakan sehari-hari, seperti aplikasi untuk browsing internet, mengetik dokumen, atau bermain game. Software ini tersimpan di hard drive atau SSD dan dapat dengan mudah diperbarui atau dihapus.
Sedangkan firmware adalah jenis perangkat lunak khusus yang berfungsi untuk mengontrol cara kerja perangkat keras. Firmware disimpan di dalam memori non-volatile seperti ROM atau flash memory yang langsung tertanam di perangkat keras. Contohnya adalah BIOS pada komputer, yang memastikan perangkat dapat menyala dan bekerja dengan benar. Selain itu, firmware juga ada di router, smart TV, atau perangkat lain yang memerlukan instruksi dasar agar dapat beroperasi.
Berbeda dengan perangkat lunak yang sering diperbarui oleh pengguna, firmware hanya diperbarui oleh produsen dan proses yang lebih kompleks.
Meskipun firmware jarang berinteraksi langsung dengan pengguna, keberadaannya sangat penting. Firmware memastikan semua komponen perangkat keras dapat bekerja dengan lancar. Jika firmware tidak diperbarui, perangkat bisa mengalami gangguan atau fitur tertentu mungkin tidak berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, produsen terkadang merilis pembaruan firmware untuk memperbaiki bug, meningkatkan keamanan, atau menambah fitur baru.
Menjaga firmware tetap terbaru juga penting untuk keamanan perangkat. Pembaruan firmware sering kali mencakup perbaikan terhadap celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh peretas. Dengan memperbarui firmware, pengguna dapat memastikan perangkat mereka lebih aman dari ancaman siber dan tetap berjalan dengan kinerja terbaik. Jadi, meskipun firmware tidak terlihat seperti perangkat lunak biasa, hal ini tetap penting dalam memastikan perangkat berfungsi
