Bagaimana AI Akan Mengubah Pekerjaan Manusia Secara Mendasar

(Source: Salesforce)

Banyak orang khawatir bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan mereka. Namun, pertanyaan yang lebih baik untuk diajukan adalah bagaimana AI akan mengubah pekerjaan mereka secara mendasar. AI bisa menjadi mitra yang cepat, bersemangat, dan berpendidikan tinggi yang siap membantu. Namun, seperti halnya seorang magang, semangat AI terkadang melebihi kemampuannya. Di sinilah peran manusia menjadi penting untuk memberikan arahan yang jelas agar hasil yang didapatkan menjadi maksimal.

Keberhasilan dalam bekerja dengan AI bukan hanya tentang menggunakan alat, melainkan tentang membimbing pekerjaan tersebut. Kita, sebagai manusia, bertugas untuk menetapkan arah suatu tugas, menentukan standar yang baik, meninjau hasilnya, dan membentuk langkah selanjutnya. Singkatnya, kita mengelola AI. Ini adalah pergeseran yang besar, terutama bagi mereka yang terbiasa melakukan segalanya sendiri.

Kerja AI Yang Lebih Cepat, Manusia Yang Menentukan

Sebagai contoh, jika seseorang sedang mengerjakan sesuatu yang kreatif, seperti membuat pesan atau konsep desain, mereka dapat meminta AI untuk membuat 50 variasi. Kemudian, mereka dapat memilih beberapa yang disukai, memberikan umpan balik, dan memulai putaran baru. Proses ini berjalan dengan cepat dan berulang, tetapi tetap membutuhkan penilaian dan selera manusia untuk menentukan apa yang berhasil dan mengapa. Penilaian dan selera inilah yang menjadi bagian penting dari peran manusia.

Dalam mengelola AI, konteks memiliki peran yang sangat penting. Manajer yang baik tidak hanya menugaskan tugas, tetapi juga memberikan konteks yang jelas, seperti menjelaskan tujuan dan alasan mengapa tugas itu penting. Dengan cara yang sama, ketika kita membimbing AI dengan kejelasan dan niat yang sama seperti kita membimbing seorang karyawan, kita akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik.

Mengelola hasil pekerjaan kini menjadi bagian dari tugas setiap orang, bukan lagi hanya tanggung jawab manajer. Ketika kita harus menjelaskan seperti apa hasil yang baik itu, kita juga akan memahami pekerjaan tersebut lebih dalam. Mengajar sering kali menjadi cara terbaik untuk belajar. Dengan demikian, mengelola pekerjaan tidak hanya membuat kita lebih produktif, tetapi juga membuat kita menjadi lebih baik dalam pekerjaan kita sendiri.

Bagi mereka yang menyukai pekerjaan seperti menulis, merancang, atau membangun, kehadiran AI tidak harus mengubah hal itu. AI hanyalah penolong yang cepat, tanpa lelah, dan bersemangat, tetapi membutuhkan arahan. Jadi, pekerjaan kita tidak lagi hanya tentang melakukan tugas, tetapi tentang membimbing pekerjaan dan membentuk hasilnya. Sebagai pembimbing, kita tetap memegang kendali atas arah kreatif. Wawasan, penilaian, dan konteks adalah apa yang membuat pekerjaan menjadi baik, dan itulah yang dibutuhkan AI dari kita. Sebagai imbalannya, AI membantu kita bergerak lebih cepat, mengeksplorasi lebih banyak, dan menghabiskan lebih banyak waktu pada hal-hal yang paling penting.